Kamis, 18 Oktober 2012

ASUHAN PATOLOGIS

ASUHAN PATOLOGIS II
METODE LOVSET
Dosen Pembimbing : Ernawati S.Si.T

Disusun oleh III c :
Eko Paksi                   (D201001076)
Khasanah Ani K       (D201001083)
Suratmi                      (D201001094)


AKADEMI KEBIDANAN GRAHA MANDIRI CILACAP
SEPTEMBER 2012

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala..
Pegangan pada panggul anak sedemikian rupa sehingga ibu jari penolong berdampingan pada os sacrum dengan kedua jari telunjuk pada krista iliaka anterior superior ; ibu jari pada sakrum sedangkan jari-jari lain berada didepan pangkal paha.
a.    Dilakukan traksi curam kebawah sampai menemui rintangan (hambatan) jalan lahir.
b.    Selanjutnya bahu dapat dilahirkan dengan menggunakan salah satu dari cara-cara berikut:
Q Lovset.
Q Klasik.
Q Müller.
Dengan adanya cara – cara diatas makalah ini lebih menekankan kelahiran bahu dengan menggunakan cara lovset


BAB II
KAJIAN TEORI
Persalinan bahu dengan cara LOVSET.
A.  Prinsip :
Memutar badan janin setengah lingkaran (1800) searah dan berlawanan arah jarum jam sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga bahu yang semula dibelakang akan lahir didepan (dibawah simfsis).
Setelah sumbu bahu janin berada dalam ukuran muka belakang, tubuhnya ditarik kebawah lalu dilahirkan bahu serta lengan belakang. Setelah itu janin diputar 90º sehingga bahu depan menjadi bahu belakang, lalu dikeluarkan seperti biasa.
Hal tersebut dapat terjadi oleh karena :
1.    Adanya inklinasi panggul (sudut antara pintu atas panggul dengan sumbu panggul)
2.    Adanya lengkungan jalan lahir dimana dinding sebelah depan lebih panjang dibanding lengkungan dinding sacrum disebelah belakang
Sehingga setiap saat bahu posterior akan berada pada posisi lebih rendah dibandingkan posisi bahu anterior




B.  Tehnik :
Gambar 4 Tubuh janin dipegang dengan pegangan femuropelvik.
Dilakukan pemutaran 1800 sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga bahu belakang menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan
Gambar 5 Sambil dilakukan traksi curam bawah, tubuh janin diputar 180kearah yang berlawanan sehingga bahu depan menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan
Gambar 6 Tubuh janin diputar kembali 180kearah yang berlawanan sehingga bahu belakang kembali menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan
Perasat Lovset :
1.    Pegang bayi pada daerah sakrum dengan punggung bayi didepan
2.    Putar bayi setengah lingkaran sedemikian rupa sehingga siku bayi berada dimuka bayi.
3.    Usap / lahirkan lengan dan tangan bayi (melahirkan dengan paksa nuchal arms akan dakpat mencederai lengan bayi).

C.  Keuntungan persalinan bahu dengan cara Lovset :
1.    Tehnik sederhana.
2.    Hampir selalu dapat dikerjakan tanpa melihat posisi lengan janin.
3.    Kemungkinan infeksi intrauterin minimal.
Yang dimaksud dengan lengan menjungkit adalah suatu keadaan dimana pada persalinan sungsang pervaginam lengan anak lurus disamping kepala. Keadaan ini menyulitkan terjadinya persalinan spontan pervaginam.
Cara terbaik untuk mengatasi keadaan ini adalah melahirkan lengan anak dengan cara LOVSET.
CHECKLIST PERTOLONGAN PERSALINAN LETAK BOKONG
DENGAN PERASAT LOVSET– MOURICEAU
NO
BUTIR YANG DINILAI
Nilai
0
1
2
1.
Menyambut dengan sopan, memperkenalkan  diri, menyampaikan maksud dan tujuan, Informed Consent secara lisan
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan salam-kenal saja tanpa menyampaikan maksud & tujuan, Informed Consent
2 : Memberikan salam-kenal, menyampaikan maksud & tujuan, , Informed Consent dengan
     ramah dan sopanm tanpsalam dengan memandang klien



2.
Memastikan kelengkapan alat dan meletakkan secara ergonomis
0 : Tidak dilakukan
1 : Memastikan kelengkapan saja
2 : Memastikan kelengkapan dan meletakkan secara ergonomis
idan tanpa menyebut namabat tangan/memberikan sentuhan kepada klien



3.
Menjaga privasi dan memposisikan klien
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjaga privasi saja, atau memposisikan saja
2 : Menjaga privasi dan memposisikan dengan benar terhadap reaksi kliespon reaksi klien dengan tepat dan sopan



4.
Memakai APD (celemek, topi, kacamata, masker, sepatu)
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi kurang lengkap
2 : Dilakukan dengan baikrcaya diri
0        Tat tenang dan melakukan dengan percaya diri



5.
Mencuci tangan dengan teknik 7 langkah dan memakai sarung tangan
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



6.
Melakukan vulva hygiene
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



7.
Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan memimpin meneran bila ada his
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



8.
Setelah bokong-kaki lahir, badan janin dipegang secara femoral pelvic (ibu jari sejajar sakrum, 4 jari pada lipatan paha) dan dilakukan traksi curam ke bawah sampai angulus scapula terlihat
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



9.
Pindahkan posisi tangan dengan ibu jari sejajar scapula, 4 jari lainnya di sternum
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



10.
Memutar bahu belakang menjadi bahu depan sambil menarik badan bayi 1800 dengan arah petunjuk lengan bayi yang terjungkit
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



11.
Memutar sambil menarik kembali badan bayi 180 0 kearah yang berlawanan kekiri/kanan, beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan bisa dilahirkan
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



12.
Melahirkan kepala janin dengan cara Mauriceau
( Meletakkan badan bayi diatas tangan kiri seolah-olah seperti menunggang kuda )
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



13.
Jari tengah tangan kiri  dimasukkan ke mulut bayi atau 2 jari (telunjuk & jari tengah berada di fossa canini) memfiksasi maksila
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



14.
Tangan kanan memegang (mencengkeram) dengan jari telunjuk & jari manis, dengan jari tengah menekan tengkuk bayi
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



15.
Minta asisten menekan supra pubis pada saat adanya his
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



16.
Tarik ke bawah searah sumbu jalan lahir dibimbing jari yg dimulut atau jari yg menekan dagu sampai suboksiput dibawah simpisis
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



17.
Kepala janin dielevasi keatas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturut – turut lahir dagu, mulut, hidung, mata, dahi ubun- ubun besar sampai seluruh kepala janin lahir
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna



18.
Meletakkan bayi di atas perut ibu sambil melakukan penilaian sepintas (warna kulit, bayi menangis kuat, pergerakan aktif)
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna



19.
Menyelesaikan tindakan dengan sempurna (membereskan alat-alat dengan merendam ke dalam larutan Klorin 0,5% lalu mencuci sarung tangan kedalam larutan Klorin 0,5% dan melepasnya secara terbalik)
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna



20.
Mencuci tangan dengan teknik 7 langkah dan melepas APD
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna



21.
Memberitahukan hasil tindakan kepada ibu dan suami/keluarga.
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi kurang jelas
2 : Dilakukan dengan baik



22.
Dokumentasi dengan SOAP
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi kurang lengkap
2 : Dilakukan dengan lengkap














DAFTAR PUSTAKA
Alarab M, Regan C,O’Connel MP et al: Singleton vaginal breech delivery at term: still a safe option. Obstet Gynecol 103:407, 2004
Cunningham FG (editorial) : Breech Presentation and Delivery in “William Obstetrics” 22nd ed p 565 - 586, Mc GrawHill Companies, 2005
Martohoesodo S, Hariadi: Distosia karena kelainan letak serta bentuk janin dalam ILMU KEBIDANAN (ed), 3rd ed Jakarta, YBP-SP,
RUSTAM MUCHTAR, PROF.DR.MPH“Sinopsis Obstetri Jilid I”, 1997 Medan






Tidak ada komentar: