ASUHAN
PATOLOGIS II
METODE
LOVSET
Dosen
Pembimbing : Ernawati S.Si.T
Disusun
oleh III c :
Eko Paksi (D201001076)
Khasanah Ani K (D201001083)
Suratmi (D201001094)
AKADEMI
KEBIDANAN GRAHA MANDIRI CILACAP
SEPTEMBER
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Letak janin
dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan dalam
uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban
relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa.
Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala..
Pegangan
pada panggul anak sedemikian rupa sehingga ibu jari penolong berdampingan pada
os sacrum dengan kedua jari telunjuk pada krista iliaka anterior superior ; ibu
jari pada sakrum sedangkan jari-jari lain berada didepan pangkal paha.
a.
Dilakukan traksi curam kebawah sampai menemui
rintangan (hambatan) jalan lahir.
b.
Selanjutnya bahu dapat dilahirkan dengan menggunakan
salah satu dari cara-cara berikut:
Q Lovset.
Q Klasik.
Q Müller.
Dengan
adanya cara – cara diatas makalah ini lebih menekankan kelahiran bahu dengan
menggunakan cara lovset
BAB
II
KAJIAN
TEORI
Persalinan
bahu dengan cara LOVSET.
A. Prinsip
:
Memutar badan janin setengah lingkaran (1800)
searah dan berlawanan arah jarum jam sambil melakukan traksi curam kebawah
sehingga bahu yang semula dibelakang akan lahir didepan (dibawah simfsis).
Setelah sumbu bahu janin berada dalam ukuran
muka belakang, tubuhnya ditarik kebawah lalu dilahirkan bahu serta lengan
belakang. Setelah itu janin diputar 90º sehingga bahu depan menjadi bahu
belakang, lalu dikeluarkan seperti biasa.
Hal tersebut dapat terjadi oleh karena :
1.
Adanya inklinasi panggul (sudut antara pintu
atas panggul dengan sumbu panggul)
2.
Adanya lengkungan jalan lahir dimana dinding
sebelah depan lebih panjang dibanding lengkungan dinding sacrum disebelah
belakang
Sehingga setiap saat bahu posterior akan berada
pada posisi lebih rendah dibandingkan posisi bahu anterior
B. Tehnik
:
Gambar
4 Tubuh janin dipegang dengan pegangan femuropelvik.
Dilakukan
pemutaran 1800 sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga
bahu belakang menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan
Gambar
5 Sambil dilakukan traksi curam bawah, tubuh janin diputar 1800 kearah
yang berlawanan sehingga bahu depan menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan
dapat dilahirkan
Gambar
6 Tubuh janin diputar kembali 1800 kearah yang berlawanan
sehingga bahu belakang kembali menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat
dilahirkan
Perasat Lovset :
1. Pegang
bayi pada daerah sakrum dengan punggung bayi didepan
2. Putar
bayi setengah lingkaran sedemikian rupa sehingga siku bayi berada dimuka bayi.
3. Usap
/ lahirkan lengan dan tangan bayi (melahirkan dengan paksa nuchal arms akan
dakpat mencederai lengan bayi).
C. Keuntungan
persalinan bahu dengan
cara Lovset :
1.
Tehnik sederhana.
2.
Hampir selalu dapat dikerjakan tanpa melihat
posisi lengan janin.
3.
Kemungkinan infeksi intrauterin minimal.
Yang
dimaksud dengan lengan menjungkit adalah suatu keadaan dimana pada persalinan sungsang
pervaginam lengan anak lurus disamping kepala. Keadaan ini menyulitkan
terjadinya persalinan spontan pervaginam.
Cara
terbaik untuk mengatasi keadaan ini adalah melahirkan lengan anak dengan cara
LOVSET.
CHECKLIST PERTOLONGAN PERSALINAN LETAK BOKONG
DENGAN PERASAT LOVSET– MOURICEAU
NO
|
BUTIR
YANG DINILAI
|
Nilai
|
||
0
|
1
|
2
|
||
1.
|
Menyambut dengan sopan,
memperkenalkan diri, menyampaikan maksud dan tujuan, Informed
Consent secara lisan
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan salam-kenal saja tanpa menyampaikan
maksud & tujuan, Informed Consent
2 : Memberikan salam-kenal, menyampaikan
maksud & tujuan, , Informed Consent dengan
ramah dan sopanm
tanpsalam dengan memandang klien
|
|||
2.
|
Memastikan kelengkapan alat dan meletakkan
secara ergonomis
0 : Tidak dilakukan
1 : Memastikan kelengkapan saja
2 : Memastikan kelengkapan dan meletakkan
secara ergonomis
idan tanpa menyebut namabat
tangan/memberikan sentuhan kepada klien
|
|||
3.
|
Menjaga privasi dan memposisikan klien
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjaga privasi saja, atau memposisikan
saja
2 : Menjaga privasi dan
memposisikan dengan benar terhadap reaksi
kliespon reaksi klien dengan tepat dan
sopan
|
|||
4.
|
Memakai APD (celemek, topi, kacamata,
masker, sepatu)
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi kurang lengkap
2 : Dilakukan
dengan baikrcaya diri
0 Tat
tenang dan melakukan dengan percaya diri
|
|||
5.
|
Mencuci tangan dengan teknik 7 langkah dan
memakai sarung tangan
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna
|
|||
6.
|
Melakukan vulva hygiene
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna
|
|||
7.
|
Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah
lengkap dan memimpin meneran bila ada his
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna
|
|||
8.
|
Setelah bokong-kaki lahir, badan janin
dipegang secara femoral pelvic (ibu jari sejajar sakrum, 4 jari pada lipatan
paha) dan dilakukan traksi curam ke bawah sampai angulus scapula terlihat
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna
|
|||
9.
|
Pindahkan posisi tangan dengan ibu jari
sejajar scapula, 4 jari lainnya di sternum
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna
|
|||
10.
|
Memutar bahu belakang menjadi bahu depan sambil menarik
badan bayi 1800 dengan arah petunjuk lengan bayi yang
terjungkit
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara
sempurna
|
|||
11.
|
Memutar sambil menarik kembali badan bayi 180 0 kearah
yang berlawanan kekiri/kanan, beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan bisa
dilahirkan
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara
sempurna
|
|||
12.
|
Melahirkan kepala janin dengan cara Mauriceau
( Meletakkan badan bayi diatas tangan kiri seolah-olah
seperti menunggang kuda )
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara
sempurna
|
|||
13.
|
Jari tengah tangan kiri dimasukkan ke mulut
bayi atau 2 jari (telunjuk & jari tengah berada di fossa canini)
memfiksasi maksila
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara
sempurna
|
|||
14.
|
Tangan kanan memegang (mencengkeram) dengan jari
telunjuk & jari manis, dengan jari tengah menekan tengkuk bayi
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna
|
|||
15.
|
Minta asisten menekan supra pubis pada saat adanya his
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna
|
|||
16.
|
Tarik ke bawah searah sumbu jalan lahir dibimbing jari
yg dimulut atau jari yg menekan dagu sampai suboksiput dibawah simpisis
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna
|
|||
17.
|
Kepala janin dielevasi keatas dengan suboksiput sebagai
hipomoklion sehingga berturut – turut lahir dagu, mulut, hidung, mata, dahi
ubun- ubun besar sampai seluruh kepala janin lahir
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan secara sempurna
|
|||
18.
|
Meletakkan bayi di atas
perut ibu sambil melakukan penilaian sepintas (warna
kulit, bayi menangis kuat, pergerakan aktif)
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak
sempurna
2 : Dilakukan
dengan sempurna
|
|||
19.
|
Menyelesaikan tindakan dengan sempurna (membereskan
alat-alat dengan merendam ke dalam larutan Klorin 0,5% lalu mencuci sarung tangan kedalam
larutan Klorin
0,5% dan melepasnya secara terbalik)
0 : Tidak
dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan
dengan sempurna
|
|||
20.
|
Mencuci tangan dengan teknik 7 langkah dan melepas APD
0 : Tidak
dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan
dengan sempurna
|
|||
21.
|
Memberitahukan
hasil tindakan kepada ibu dan suami/keluarga.
0 : Tidak
dilakukan
1 : Dilakukan tapi
kurang jelas
2 : Dilakukan
dengan baik
|
|||
22.
|
Dokumentasi dengan SOAP
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi kurang lengkap
2 : Dilakukan dengan lengkap
|
DAFTAR
PUSTAKA
Alarab M, Regan C,O’Connel MP et al: Singleton
vaginal breech delivery at term: still a safe option. Obstet Gynecol 103:407,
2004
Cunningham FG (editorial) : Breech Presentation and Delivery
in “William Obstetrics” 22nd ed p 565 - 586,
Mc GrawHill Companies, 2005
Martohoesodo S, Hariadi: Distosia karena kelainan letak serta bentuk
janin dalam ILMU KEBIDANAN (ed), 3rd ed Jakarta, YBP-SP,
RUSTAM
MUCHTAR, PROF.DR.MPH“Sinopsis Obstetri Jilid I”, 1997 Medan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar