Kamis, 19 Juli 2012

organ reproduksi wanita


BAB I
PENDAHULUAN
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina.
Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual.

*      Latar Belakang
Secara umum, fungsi normal sistem reproduksi tidak ditujukan untuk homeostasis dan tidak penting untuk kelangsungan hidup individu, tetapi penting untuk kelangsungan hidup spesies. Hanya melalui sistem reproduksi inilah cetak biru genetik yang kompleks dari tiap-tiap spesies dapat bertahan melebihi masa hidup tiap-tiap anggota spesies tersebut.
Dapat dicontohkan peran penting sistem reproduksi dalam kehidupan seseorang yaitu mengenalkan cara bagaimana orang berhubungan sebagai mahluk seksual sangat berperan dalam perilaku psikososial dan manimbulkan pengaruh penting pada seseorang memandang diri mereka dan interaksinya dengan orang lain.
Fungsi reproduksi juga memiliki pengaruh mendalam pada masyarakat. Organisasi universal dalam masyrakat khususnya menciptakan lingkungan yang konduksif untuk kelangsungan hidup spesies.

Kemampuan reproduksi bergantung pada hubungan rumit antara hipotalamus, hipofisis anterior, organ reproduksi, dan sel sasaran hormon seks. Selain proses-proses biologis dasar tersebut, perilaku dan sikap seksual sangat dipengaruhi oleh faktor emosi dan moral sosiokultural masyarakat tempat individu berada.
Organ reproduksi primer, atau gonad, terdiri dari sepasang testis pada pria dan sepasang ovarium pada wanita. Pada kedua jenis kelamin, gonad malaksanakan fungsi ganda yaitu, (1) menghasilkan gamet (gametogenesis), yaitu spermatozoa (sperma) pada pria, dan ovum (telur) pada wanita dan (2) mengeluarkan hormon-hormon seks, terutama testosteron pada pria dan estrogen, progesteron pada wanita.
Selain gonad sistem reproduksi juga mencakup saluran reproduksi, yaitu suatu sistem saluran yang dirancang untuk mengangkut atau menampung gamet setelah gamet diproduksi. Pada wanita payudara juga dianggap sebagai organ reproduksi tambahan. Bagian sistem reproduksi yang tampak dari luar dikenal sebagai genetelia eksternal.

*      Tujuan penulisan
Makalah ini disusun dengan mempunyai dua tujuan yaitu:
1.      Tujuan umum:
Untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang susunan, struktur dan fungsi (anatomi fisiologi) sistem reproduksi  wanita.
2.        Tujuan khusus :
 Pembaca akan mengetahui tentang, tujuan utama dari sistem reproduksi pria dan wanita, anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita, mengetahui produk generatif yang dihasilkan oleh sistem reproduksi pria dan wanita, dan fungsi generatif pada sistem reproduksi wanita.


BAB II
KAJIAN TEORI.
A.    ORGAN REPRODUKSI / ORGAN SEKSUAL EKSTRAGONADAL
Organ reproduksi wanita terdiri dari :
1.      Payudara
             Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus yang bermuara di daerah papila / puting.
Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin pascapersalinan. Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk sebagai sexually responsive organ.
2.      Kulit
             Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan responsif secara seksual, misalnya kulit di daerah bokong dan lipat paha dalam.
            Protein di kulit mengandung pheromone (sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal kulit) yang berfungsi sebagai ‘parfum’ daya tarik seksual (androstenol dan androstenon dibuat di kulit, kelenjar keringat aksila dan kelenjar liur). Pheromone ditemukan juga di dalam urine, plasma, keringat dan liur.
B.     POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI
            Poros hormonal sistem ini terdiri dari :
      Badan pineal.
Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu penonjolan dari bagian posterior ventrikel III di garis tengah. Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan serebelum pada daerah posterodorsal diensefalon.

      Hipotalamus
               Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di bawah talamus. Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis sebagai hipofisis posterior (neurohipofisis).

      Pituitari / hipofisis
               Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid.
Menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang bekerja pada kelenjar reproduksi, yaitu perangsang pertumbuhan dan pematangan folikel (FSH – Follicle Stimulating Hormone) dan hormon lutein (LH – luteinizing hormone).
      Ovarium
               Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan pengeluaran sel telur (ovum). Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen (dari teka interna folikel) dan progesteron (dari korpus luteum), atas kendali dari hormon-hormon gonadotropin.
      Endometrium
               Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal tempat implantasi hasil konsepsi. Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal dan mengadakan sekresi, kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi, endometrium rontok kembali dan keluar berupa darah / jaringan haid. Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium dipertahankan sebagai tempat konsepsi.



C.     HORMON-HORMON REPRODUKSI
µ  GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
               Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ).

µ  FSH (Follicle Stimulating Hormone)
               Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium.

µ  LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
                
µ  Estrogen
               Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Pada uterus menyebabkan proliferasi endometrium. Pada serviks menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks. Pada vagina menyebabkan proliferasi epitel vagina. Pada payudara menstimulasi pertumbuhan payudara.
µ  Progesteron
               Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.
               Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.
µ  HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
               Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal.
µ  LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
               Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.

D.    ANATOMI ALAT REPRODUKSI WANITA
Alat reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1.      Bagian luar (eksterna)
*        Mons veneris
Merupakan suatu bangunan yang terdiri atas kulit yang di bawahnya terdapat jaringan lemak menutupi tulang kemaluan /simphisis. Mons veneris ditutupi oleh rambut kemaluan. Mons veneris juga merupakan gundukan jaringan lemak yang terdapat dibagian bawah perut, daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa.
*        Labia Mayora (bibir besar)
Terdiri atas bagian kanan dan kiri lonjong mengecil ke bawah dan bersatu di bagian bawah. Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berambut, kelenjar lamak, dan kelenjar keringat. Bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar lemak, bagian ini mengandung banyak ujung syaraf sehingga sensitif terhadap hubungan seks.
*        Labia Minora (bibir kecil)
Merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia mayora. Bagian depannya mengelilingi klitoris. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah, sehingga dapat menjadi besar saat keinginan seks bertambah. Labia ini analog dengan kulit skrotum pada pria.
*        Klitoris
Klitoris merupakan suatu bangunan yang terdiri dari :
ü  Glans klitoris
ü  Korpus klitoris
ü  Krura klitoris
 Klitoris merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria. Mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sehingga sangat sensitif saat hubungan seks.
*        Vestibulum
Bagian kelamin ini dibatasi oleh kedua labia kanan-kiri dan bagian atas oleh klitoris serta bagian belakang pertemuan labia minora. Pada bagian vestibulum terdapat muara vagina (liang senggama), saluran kencing, kelenjar Bartholini dan kelenjar Skene (kelenjar ini akan mengeluarkan cairan pada saat permainan pendahuluan dalam hubungan seks sehingga memudahkan penetrasi penis).


*        Himen (selaput dara)
Merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar. Pada umumnya himen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah menstruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium (lapisan dalam rahim).
Pada perempuan yang tidak mempunyai introitus himenalis disebut Atresia Himenalis (Hymen Inferforata), akibatnya darah mens tidak bisa keluar. Pada saat hubungan seks pertama himen akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan himen merupakan tonjolan kecil yang disebut kurunkula mirtiformis.

Gambaran Alat Reproduksi Bagian Luar












2.      Bagian Dalam (Genetalia Interna)
*        Vagina (Saluran Senggama)
Merupakan saluran muskulo-membranasea (otot-selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia luar. Bagian ototnya berasal dari otot levator ani dan otot sfingter ani (otot dubur) sehingga dapat dikendalikan dan dilatih. Dinding vagina mempunyai lipatan sirkuler (berkerut) yang disebut “rugae”. Dinding depan vagina berukuran 9 cm dan dinding belakangnya 11cm. Selaput vagina tidak mempunyai kelenjar sehingga cairan yang selalu membasahi berasal dari kelenjar rahim atau lapisan dalam rahim. Sebagian dari rahim yang menonjol pada vagina disebut “porsio” (leher rahim).
*        Rahim (Uterus)
Bentuk rahim seperti buah pir/Alpukat, dengan berat sekitar 30 gr. Terletak di panggul kecil diantara rektum (bagian usus sebelum dubur) dan di depannya terletak kandung kemih. Hanya bagian bawahnya disangga oleh ligamen yang kuat, sehingga bebas untuk tumbuh dan berkembang saat kehamilan. Ruangan rahim berbentuk segitiga, dengan bagian besarnya di atas. Dari bagian atas rahim (fundus) terdapat ligamen menuju lipatan paha (kanalis inguinalis), sehingga kedudukan rahim menjadi ke arah depan. Lapisan otot rahim terdiri dari tiga lapis, yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh-kembang  sehingga dapat memelihara dan mempertahankan kehamilan selama sembilan bulan. Rahim juga merupakan jalan lahir yang penting dan mempunyai kemampuan untuk mendorong jalan lahir. Segera setelah persalinan otot rahim dapat menutup pembuluh darah untuk menghindari perdarahan. Setelah persalinan, rahim dalam waktu 42 hari dapat mengecil seperti semula.
Rahim diikat pada pelvis oleh tiga set ligamen jaringan ikat yaitu :
·         Ligamen rotundum
 ligamen ini melekat  ke kornu uterus pada bagian anterior insersi tuba falopi. Struktur yang mempunyai tali ini melewati pelvis, lalu memasuki cincin inguinal pada dua sisi dan mengikat osteum dari tulang pelvis dengan kuat. Ligamen ini memberikan stabilitas bagian atas tersebut.
·         Ligament cardinal
Ligamen ini menghubungkan uterus kedinding abdomen anterior setinggi serviks.
·         Ligament utero sakral
Ligament uterus sakral melekat pada uterus dibagian posterior setinggi serviks dan berhubungan dengan tulang sacrum.
Fungsi dari ligament cardinal dan uterosakral adalah sebagai penopang yang kuat pada dasar pelvis wanita. Kerusakan-kerusakan pada ligament ini, termasuk akibat tegangan saat melahirkan, dapat menyebabkan prolaps uterus dan dasar pelvis ke dalam vagina bahkan melewati vagina dan mencapai vulva.
Berdasarkan fungsi dan anatomisnya, uterus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
§  Fundus
           Merupakan tonjolan bulat di bagian atas yang terletak di atas insersi tuba fallopii.
§  Korpus
           Korpus merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri.
§  Istmus.
           Merupakan bagian konstriksi yang menghubungkan korpus dengan serviks yang dikenal sebagai segmen uterus bawah pada masa hamil.

*        Tuba Fallopii
Tuba Fallopii berasal dari ujung ligamentum latum berjalan ke arah lateral, dengan panjang sekitar 12 cm. Tuba Fallopii bukan merupakan saluran lurus, tetapi mempunyai bagian yang lebar sehingga membedakannya menjadi empat bagian. Di ujungnya terbuka dan mempunyai fimbriae (rumbai-rumbai), sehingga dapat menangkap ovum (telur) saat terjadi pelepasan telur (ovulasi). Saluran telur ini menyalurkan saluran hasil konsepsi (hasil pembuahan) menuju rahim. Tuba fallopii merupakan bagian yang paling sensitif  terhadap infeksi dan menjadi penyebab utama terjadinya kemandulan (infertilitas).
Terdapat 4 segmen yang berubah di sepanjang struktur tuba fallopii, diantaranya :
·         Infundibulum

Merupakan bagian yang paling distal muaranya yang berbentuk seperti terompet dikelilingi oleh fimbria. Fimbria menjadi bengkak dan hamper erektil saat ovulasi.


·         Ampula
Ampula ini membangun  segmen distal dan segmen tengah tuba. Sperma dan ovum bersatu dan fertilisasi terjadi di ampula.
·         Istmus
Istmus terletak proksimal terhadap ampula.
·         Intersitital
Bagian ini melewati miometrium antara fundus dan korpus uteri dan mempunyai lumen berukuran paling kecil berdiameter < 1 mm. Sebelum ovum yang dibuahi dapat melewati lumen ini, ovum tersebut harus melepaskan sel-sel granulose yang membungkusnya.
Tuba fallopii merupakan jalan bagi ovum. Tonjolan-tonjolan infundibulum yang menyerupai jari (fimbria) menarik ovum ke dalam tuba dengan gerakan seperti gelombang. Ovum didorong disepanjang tuba, sebagian oleh silia, tetapi terutama oleh peristaltic lapisan otot. Estrogen dan prostaglandin mempengaruhi gerakan peristaltic. Aktivitas peristaltic tuba fallopii dan fungsi sekresi lapisan mukosa yang terbesar adalah pada saat ovulasi. Sel-sek kolumnar mensekresi nutrient untuk menyokong ovum selama berada di dalam tuba.
*        Indung Telur (Ovarium)
Indung telur terletak antara rahim dan dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovarii proprium dan ke dinding panggul oleh ligamentum infundibulo-pelvikum. Indung telur merupakan sumber hormonal perempuan yang paling utama, sehingga mempunyai dampak keperempuanan dalam pengatur proses menstruasi. Indung telur mengeluarkan telur (ovum) setiap bulan silih berganti kanan dan kiri.
 Pada saat telur (ovum) dikeluarkan perempuan di sebut “dalam masa subur”. Produksi telur pada perempuan sesuai dengan usia adalah sebagai berikut:
*        Saat lahir bayi: mempunyai sel telur                  750.000
*        Umur 6-15 tahun:  mempunyai sel telur        439.000
*        Umur 6-25 tahun: mempunyai  sel telur        159.000
*        Umur 26-35 tahun: mempunyai sel telur         59.000
*        Umur 35-45 tahun: mempunyai sel telur         34.000
*        Masa menopause semua telur  menghilang

*        Parametrium (Penyangga Rahim)
Merupakan lipatan peritonium dengan berbagai penebalan, yang menghubungkan rahim dengan tulang panggul. Lipatan atasnya mengandung tuba fallopii dan ikut serta menyangga indumg telur. Bagian ini sensitif terhadap infeksi sehingga mengganggu fungsinya.



E.     FUNGSI ALAT REPRODUKSI WANITA
§  Bagian luar ( eksterna )
Ø  Mons pubis / mons veneris.
              Mons berperan dalam sensualitas dan melindungi simphisis pubis selama koitus. Semakin bertambahnya usia, jumlah jaringan lemak di tubuh wanita berkurang dan rambut pubis menipis. Berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.

Ø    Labia Mayora
              Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual.



Ø  Labia Minora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
Ø  Klitoris
               Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual.
Ø  Vestibulum
               Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
Ø  Hymen
               Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar.
§  Bagian dalam (interna)
Ø  Vagina (Saluran Senggama) Vagina (saluran senggama) mempunyai fungsi penting :
o   sebagai jalan lahir bagian lunak
o   sebagai sarana hubungan seksual
o   saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi.
Ø   Rahim (Uterus)
                  Fungsi rahim:
o   Sebagai alat  tempat terjadinya menstruasi
o   Sebagai alat tumbuh dan berkembangnya hasil konsepsi.
o   Tempat pembuatan hormon misal HCG.
Ø  Tuba Fallopii
                 Fungsi tuba:
o   Tempat terjadinya fertilisasi
o   Saluran yang mengeluarkan hasil konsepsi
o   Fimbria mengangkat ovum yang keluar dari ovarium
Ø  Indung Telur (Ovarium)
                  Fungsi ovarium:
o   Sebagai penghasil sel telur / ovum
o   Sebagai organ yang menghasilkan hormon (estrogen dan progesteron).
E.     PANGGUL WANITA TERDIRI DARI :
      1.Panggul Besar (Pelvis mayor)
Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang
a)      2 tulang pangkal paha ( Os Coxae )
Terdiri dari tiga buah tulang yaitu
1.      Tulang Usus ( Os Ilium )
o    Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang panggul.
o    Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut krista iliaca.
o    Ujung depan dan belakang krista iliaca menonjol : spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior superior.
2.      Tulang duduk ( Os Ischium )
o    Terdapat disebelah bawah tulang usus
o    Pinggir belakangnya menonjol : spina ischiadica
o    Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badan saat duduk disebut tuber ischiadicum.
3.      Tulang kemaluan ( Os Pubis )
o    Terdapat di sebelah bawah dan depan tulang usus.
o    Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatum.
o    Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus : ramus superior ossis pubis.
b)      1 tulang kelangkang ( Os Sacrum )
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di bagian bawahnya.Tulang kelangkang terletak di antara kedua tulang pangkal paha.Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.
      1. 1 tulang tungging ( Os Coccygis )
Berbentuk segitiga dengan ruas 3 sampai 5 buah dan bersatu. Pada saat persalinan tulang tungging dapat didorong ke belakang sehingga memperluas jalan lahir.
    1. Panggul Kecil (Pelvis minor)
 Panggul kecil dibentuk oleh 4 buah tulang. Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti yang penting karena merupakan tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Panggul kecil dibentuk oleh 4 buah bidang yaitu :
1.      Pintu Atas Panggul ( PAP ) / Inlet


PAP dibentuk oleh :
1.  Promontorium
2.  Sayap Os Sacrum
3.  Linea Terminalis/Inominata kanan dan kiri
4.  Ramus superior Ossis pubis kanan dan kiri
5.  Pinggir atas simfisis pubis
2.      Pintu Tengah Panggul ( PTP ) / Midlet
PTP dibentuk oleh 2 buah bidang yaitu :
1.      Bidang luas panggul
Bidang luas panggul dibentuk oleh pertengahan simfisis menuju pertemuan os sacrum 2 dan 3.
2.      Bidang sempit panggul
Bidang sempit panggul dibentuk oleh tepi bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica dan memotong os Sacrum setinggi 1-2 cm di atas ujungnya.
3.      Pintu Bawah Panggul ( PBP ) / Outlet
Pintu bawah panggul bukanlah merupakan satu bidang tetapi terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama. Segitiga depan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis, sedangkan segitiga belakang dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.

  1. Fungsi panggul wanita
Fungsi umum panggul wanita adalah :
      1. Panggul besar ( Pelvis mayor )
Fungsi dari panggul besar adalah menyangga isi abdomen
      1. Panggul kecil ( Pelvis minor )
Fungsi panggul kecil adalah :
        1. Membentuk jalan lahir
        2. Tempat alat genitalia
C.     Bentuk-bentuk panggul
Menurut Caldwell-Moloy, ada 4 bentuk pokok jenis panggul :
1.      Panggul Ginekoid
Bentuk panggul ideal, bulat dan Merupakan jenis panggul tipikal wanita.
3.      Panggul Android
Bentuk seperti segitiga, merupakan jenis panggul tipikal pria
4.      Panggul Antropoid
Bentuk seperti elips, agak lonjong seperti telur.
5.      Panggul Platipeloid
Bentuk picak, menyempit arah muka belakang.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Organ reproduksi wanita terdiri dari payudara dan kulit. Poros hormonal sistem reproduksi terdiri dari Badan pineal,hipotalamus, hipofisis, ovarium, endometrium. Alat reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar (eksterna) mons veneris, labia mayora (bibir besar), labia minora (bibir kecil), klitoris vestibulum dan himen (selaput dara). Sedangkan bagian dalam (genetalia interna) terdiri dari vagina (saluran senggama), rahim (uterus), tuba fallopii, indung telur (ovarium), parametrium (penyangga rahim). Panggul wanita dibagi menjadi dua bagian yaitu panggul besar dan panggul kecil.
SARAN
Sebagai seorang bidan kita harus mengetahui susunan, struktur dan fungsi dari masing-masing organ pada sistem reproduksi wanita. Seperti halnya, bidan harus mengetahui hubungan dari klitoris dan meatus urinarius dan vagina. Jadi harus hati-hati dalam memasukkan kateter pada klitoris jangan sampai dilakukan, karena menyebabkan rasa yang sangat sakit, karena banyak saraf sensoriknya. Harus membersihkan area perineum sampai bersih sehingga tidak terjadi perkembangbiakkan bakteri atau jamur.







Tidak ada komentar: