Sabtu, 14 April 2012

faktor faktor yang mempengaruhi kehamilan


BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual.  Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu mengetahuinya.  Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan ekonomi).  Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.  

















BAB II
PEMBAHASAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEHAMILAN


A.                Faktor Fisik
Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya, dimana perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dalam rahim dan dapat juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungan dengan fisik ibu sebelum dan selama hamil.
1.      Status Kesehatan
Kesehatan ibu selama hamil akan memengaruhi kehamilannya dan memengaruhi tumbuh kembang zigot, embrio dan janin termasuk kenormalan letak janin.
Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah:
Ø  Memantau kemajuan kehamilan.
Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
Ø  Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu.
karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya
Ø Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya

Ø  Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat.
Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
Ø  Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal.
Jika kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapat berjalan dengan lancar
Ø  Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi.
Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun.
2.      Status gizi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman.
Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kondisi kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk menyusui.











Berikut  ini adalah tabel kebutuhan ibu hamil akan zat makanan pada saat ibu dalam keadaan tidak hamil,hamil dan mneyusui:

Kebutuhan kalori dan Zat makanan
Tidak hamil
Hamil
Menyusui
Kalori
Protein
Kalsium
Zat bezi
Vitamin A
Vitamin D
Thiamni
Roboflavin
Niasin
Vitamin C
2000 kkal
55 g
0,5 g
12 g
5000 IU
400 IU
0,8 mg
1,2 mg
13 mg
60 mg
2300 kkal
65 g
1 g
17 g
6000 IU
600 IU
1 mg
1,3 mg
15 mg
90 mg
2700 kkal
80 g
1 g
17 g
7000 IU
800 IU
1,2 mg
1,5 mg
18 mg
90 mg

Ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk minum kopi ataupun teh karena kopi dan teh mengandung kafein yang dapat meningkatkan denyut jantung dan Tekanan Darah, disamping bisa menyebabkan iritasi lambung.  Kafein bersifat diuretik sehingga ibu menjadi sering buang air kecil akibatnya mengurangi jumlah mineral penting seperti : kalium,kasium dan magnesium dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan ketidak seimbangan elektrolit tubuh padahal keseimbnagan elektrolit tubuh berfungsi untuk menjaga kerja jantung dan alat-alat tubuh lain dengan baik.
3.      Gaya hidup
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendara motor dan lain-lain.
Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.
a.       Perokok
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya. Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui rokok bisa ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan perokok berat kita harus waspada akan risiko keguguran, kelahiran premature, BBLR bahkan kematian janin.
b.      Hamil di luar nikah/ kehamilan tidak diharapkan
Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan hal-hal positif yang akan meningkatkan kesehatan bayinya. Pada kasus ini kita waspada akan adanya keguguran, premature dan kematian janin. Pada kehamilan di luar nikah, hampir bisa dipastikan bahwa pasangan masih belum siap dalam hal ekonomi. Selain itu kekurangsiapan ibu untuk merawat bayi juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi postpartum blues.

B.        Faktor Psikologis
1.  Stressor
Dalam factor psikologis ada 2 stressor, yaitu:
    1. Stressor internal
Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian yang tidak baik, bergantung pada kondisi stress yang dialami oleh ibunya, seperti anak yang menjadi temperamental, autis atau orang yang terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak diharapkan. Oleh karena itu, pemantauan kesehatan psikologis pasien sangat perlu dilakukan.
    1. Stressor eksternal
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi, misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan (respon negative dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali), dan masih banyak kasus yang lain.
2.      Support Keluarga
Peran keluarga bagi ibu hamil sangatlah penting, psikologis ibu hamil yang cenderung lebih labil dari pada wanita yang tidak hamil memerlukan banyak dukungan dari keluarga terutama suami.
Keluarga juga harus membantu dan mendampingi ibu dalam mengahdapi keluhan yang muncuk selama kehamilan agar ibu tidak merasa sendirian. Kecemasan ibu yang berlanjut akan mempengaruhi ibu dalam hal nafsu makan yang menurun, kelemahan fisik, mual muntah yang berlebihan.
Support Keluarga  juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
3.      Substance Abuse
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat membekas dan sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena pada klien yang mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan diri sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.
4.      Partner Abuse
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya.

C.                Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya dan Ekonomi
1.      Kebiasaan dan Adat Istiadat
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil. Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan sampai menyinggung “kearifan local” yang sudah berlaku di daerah tersebut.Penyampaian mengenai pengaruh adat dapat melalui berbagai teknik, misalnya melalui media masa, pendekatan tokoh masyarakat dan penyuluhan yang menggunakan media efektif. Namun, tenaga kesehatan juga tidak boleh mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama sekali tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan respon yang positif dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis dengan masyarakat.
2.      Fasilitas Kesehatan
Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu (AKI).
3.      Ekonomi
Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu hamil yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah akan mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan primer.



















BAB III
PENUTUP


  1. Kesimpulan
Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, psikologis dan faktor lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi
a.       Faktor Fisik
Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada sistem tubuhnya.  Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:
Ø  Status kesehatan
Ø  Status gizi
Ø  Gaya hidup
b.      Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
Ø  Stressor
Ø  Support keluarga
Ø  Substance abuse
Ø  Partner abuse
c.       Faktor Lingkungan, Sosial ,Budaya dan Ekonomi
Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil.



DAFTAR PUSTAKA


Ø  Asrinah, dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
MIMS Bidan. Edisi pertama. 2010























Tidak ada komentar: