BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan
merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses
ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik,
mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan
agar kehamilan dapat berlangsung dengan
aman dan lancar.
Kebutuhan
fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, personal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam
hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan persalinan
dan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara
mengatasinya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan dibahas satu persatu berikut
ini.
BAB II
KAJIAN TEORI
KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL
1.
OKSIGEN
Pada dasarnya kebutuhan oksigen semua manusia sama
yaitu:
a.
Udara
yang bersih
b.
Tidak
kotor / polusi udara
c.
Tidak
bau
Pada prinsipnya hindari ruangan / tempat yang
dipenuhi oleh polusi
udara (terminal, ruangan yang sering dipergunakan
untuk merokok).
2.
NUTRISI
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 %
dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan
untuk pertumbuhan ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 % digunakan
untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60 %) digunakan untuk pertumbuhan ibunya.
Secara normal kenaikan berat badan ibu hamil 11-13 kg.
Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil
berguna untuk :
a.
Pertumbuhan
dan perkembangan janin
b.
Mengganti
sel-sel tubuh yang rusak
c.
Sumber
tenaga
d.
Mengatur
suhu tubuh dan cadangan makanan
Beberapa hal harus diperhatikan ibu hamil untuk
menjalani proses kehamilan yang sehat, antara lain :
a.
Konsumsilah
makanan dengan porsi yang cukup dan teratur
b.
Hindari
makanan yang terlalu asin dan pedas
c.
Hindari
makanan yang mengandung lemak cukup tinggi
d.
Hindari
makanan dan minuman yang mengandung alkohol
e.
Hindari
makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna
f.
Hindari
merokok
Hal penting yang harus diperhatikan ibu hamil
adalah makanan yang dikonsumsi terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu
menu yang mengandung unsur-unsur sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.
a.
Sumber Tenaga (Sumber Energi)
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300
kalori perhari sekitar 15 % lebih banyak dari normalnya yaitu 2500 s/d 3000
kalori dalam sehari. Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak.
b.
Sumber Pembangun
Sumber zat pembangun dapat diperoleh dari protein.
Kebutuhan protein yang dianjurkan sekitar 800 gram/hari. Dari jumlah tersebut sekitar
70 % dipakai untuk kebutuhan janin dan kandungan.
c.
Sumber Pengatur dan Pelindung
Sumber zat pengatur dan pelindung dapat diperoleh
dari air, vitamin dan mineral. Sumber ini dibutuhkan tubuh untuk melindungi
tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran proses metabolisme tubuh.
Kebutuhan makanan sehari-hari untuk ibu hamil,
yaitu :
a.
Kalori :
2500 Kkal
b.
Protein
: 85 g
c.
Kalsium
(Ca) : 1,5 g
d.
Zat besi
(Fe) : 15 mg
e.
Vitamin
A : 6000 IU
f.
Vitamin
B : 1,8 mg
g.
Vitamin
C : 100 mg
h.
Riboflavin
: 2,5 mg
i.
As
nicotin : 18 mg
j.
Vitamin
D : 400-800 IU
Pada umumnya kebutuhan makanan bagi ibu hamil untuk
setiap trimester berbeda-beda, hal ini berhubungan dengan kondisi ibu pada setiap
trimester tersebut.
Pada kehamilan trimester pertama (0-14 minggu),
umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual dan muntah. Pada
kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin tumbuh baik.
Makanlah makanan dengan porsi kecil tapi sering, seperti sup, susu, telur,
biskuit, buah-buahan segar dan jus. Pada trimester kedua (s/d usia 28 minqgu),
nafsu makan sudah pulih kembali kebutuhan makan harus lebih banyak dari
biasanya meliputi zat sumber tenaga, pembangun, pelindung dan pengatur. Hal ini
untuk kebutuhan janin.
Pada trimester ketiga (sampai usia 40 minggu) nafsu
makan sangat baik, tetapi jangan kelebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan
protein, sayur-sayuran dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi. Selain itu
kurangi makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu asin (seperti garam,
ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena makanan tersebut akan
memberikan kecenderungan janin tumbuh besar dan merangsang timbulnya keracunan
saat kehamilan. Untuk memperoleh asupan makanan yang sehat, ibu hamil dianjurkan
untuk mengolah makanan secara sehat pula.
Adapun cara pengolahan makanan yang sehat dan tepat
sebagai berikut :
a.
Pilihlah
sayuran dan buah-buahan yang segar dan berwarna kuning
b.
Pilihlah
daging dan ikan yang segar
c.
Cucilah
tangan yang bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
d.
Cucilah
bahan makanan yang bersih
e.
Jangan
memasak sayuran sampai layu
f.
Konsumsilah
makanan yang diolah sampai matang
g.
Hindari
pemakaian zat pewarna, pengawet, bumbu masak (vetsin)
h.
Hindari
pemakaian minyak yang sudah berkali-kali digunakan
i.
Perhatikan
tanggal kadaluarsa dan komposisi vitamin, mineral dan tempat makanan kalengan
Simpanlah peralatan dapur dalam keadaan bersih dan
aman jangan membiarkan binatang berkeliaran didapur.
3.
PERSONAL HYGIENE
Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan
untuk diri sendiri. Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena
badan yang kotor banyak mengandung kuman-kuman.
a.
Cara
merawat gigi
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya
gigi yang baik menjamin pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain :
1)
Tambal
gigi yang berlubang
2)
Mengobati
gigi yang terinfeksi
3)
Untuk
mencegah caries :
a)
Menyikat
gigi dengan teratur
b)
Membilas
mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja
c)
Gunakan
pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa
b.
Manfaat mandi
1)
Merangsang
sirkulasi
2)
Menyegarkan
3)
Menghilangkan
kotoran yang harus diperhatikan :
a)
Mandi
hati-hati jangan sampai jatuh
b)
Air
harus bersih
c)
Tidak
terlalu dingin atau tidak terlalu panas
d)
Gunakan
sabun yang mengandung antiseptik
c.
Perawatan
rambut
Rambut harus bersih, keramas satu minggu 2-3 kali
d.
Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu
harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi
eczema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya
keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi.
e.
Perawatan
vagina / vulva
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina
kecuali dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan
emboli udara. Hal – hal yang harus diperhatikan adalah :
1)
Celana
dalam harus kering
2)
Jangan
gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
3)
Sesudah
bab / bak dilap dengan lap khusus
f.
Perawatan
kuku
Kuku bersih dan pendek
4.
PAKAIAN
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman,
mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk / pita yang menekan dibagian
perut / pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher,
stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan
karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan
menarik karena wanita hamil tubuhnya akan tambah menjadi besar. Sepatu harus
terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak
baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu
dan cedera kaki yang sering terjadi. Kaos kaki ketat tidak boleh digunakan.
a.
BH
Desain BH harus disesuaikan agar dapat menyangga
payudara dan nyeri punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan
ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit
dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke
5 sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali
jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu
BH katun biasa dan BH nylon yang halus.
b.
Korset
Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu
menekan perut bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil
didesain untuk meyangga bagian perut diatas sympisis pubis di sebelah depan dan
masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian
korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi
lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang
mempunyai tonus otot perut yang rendah. Untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan
dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya.
5.
ELIMINASI
Masalah buang air
kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar, untuk memperlancar dan
mengurangi infeksi kandung kemih yaitu minum dan menjaga kebersihan sekitar
kelamin perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar,
sehingga buang air besar mengalami obstipasi (sembelit).
Sembelit dapat
terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil,
untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak makan
makanan berserat (sayur dan buah-buahan). Sembelit dapat menambah gangguan
wasir menjadi lebih besar dan berdarah
6.
SEKSUAL
Masalah hubungan
seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak dapat ditawar, tetapi perlu
diperhitungkan bagi mereka yang hamil, kehamilan bukan merupakan halangan untuk
melakukan hubungan seksual.
Pada hamil muda
hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila terdapat keguguran berulang
atau mengancam kehamilan dengan tanda infeksi, pendarahan, mengeluarkan air.
Pada kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang persalinan perlu dihindari
hubungan seksual karena dapat membahayakan. Bisa terjadi bila kurang higienis,
ketuban bisa pecah, dan persalinan bisa terangsang karena, sperma mengandung
prostaglandin.
Perlu diketahui
keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang karena berat perut yang makin
membesar dan tekniknya pun sudah sulit dilakukan. Posisi diatur untuk
menyesuaikan pembesaran perut.
7.
MOBILISASI DAN BODY
MEKANIK
Ibu hamil harus
mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan baik dan kiat berdiri
duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang. Body mekanik (sikap tubuh yang baik)
diinstruksikan kepada wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas
sehari-hari yang aman dan nyaman selama kehamilan. Karena sikap tubuh seorang wanita
yang kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang.
Alternatif sikap
untuk mencegah dan mengurangi sakit pinggang :
a.
Gerakan atau goyangkan panggul dengan tangan diatas
lutut dan sambil duduk di kursi dengan punggung yang lurus atau goyangkan
panggul
dengan posisi
berdiri pada sebuah dinding.
b.
Untuk berdiri yang lama misalnya menyetrika,
bekerja di luar rumah yaitu
letakkan satu kaki
diatas alas yang rendah secara bergantian atau menggunakan sebuah kotak.
c.
Untuk duduk yang lama caranya yaitu duduk yang
rendah menapakkan
kaki pada lantai
lebih disukai dengan lutut lebih tinggi dari pada paha.
d.
Menggunakan body mekanik dimana disini otot-otot
kaki yang berperan.
1)
Untuk menjangkau objek pada lantai atau dekat
lantai yaitu dengan
cara membengkokan
kedua lutut punggung harus lurus, kaki terpisah 12-18 inchi untuk menjaga
keseimbangan.
2)
Untuk mengangkat objek yang berat seperti anak
kecil caranya yaitu
mengangkat dengan
kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari pada yang lain dan juga telapak
lebih rendah pada satu lutut kemudian berdiri atau duduk satu kaki diletakkan
agak kebelakang dari yang lain sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirinya.
e.
Menyarankan agar ibu memakai sepatu yang kokoh atau
menopang dan tumit yang rendah tidak lebih dari 1 inchi.
8.
EXERCISE / SENAM HAMIL
Secara umum,
tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai berikut :
a.
Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan
memelihara fungsi hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri
kaki, varices, bengkak dan lain-lain.
b.
Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang
berperan penting dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses
relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan 02 terpenuhi.
c.
Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot
dinding perut, otot-otot dasar panggul dan lain-lain.
d.
Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama
kehamilan.
e.
Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan
kontraksi dan relaksasi.
f.
Mendukung ketenangan fisik
Beberapa
persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan senam hamil sebagai berikut
:
a.
Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 5
bulan (22 minggu)
b.
Diutamakan kehamilan pertama atau pada kehamilan
berikutnya yang menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak prematur pada
persalinan sebelumnya
c.
Latihan harus secara teratur dalam suasana yang
tenang
d.
Berpakaian cukup longgar
e.
Menggunakan kasur/ matras
9.
ISTIRAHAT / TIDUR
Wanita hamil harus
mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak boleh digunakan sebagai
alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya. Wanita hamil juga
harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama.
Ibu hamil harus
mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri,
maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan
malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal
mungkin. Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.
10.
IMUNISASI
Kehamilan bukan
saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat
dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat yang membahayakan Janin.
Imunisasi harus
diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan
tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak
waktu TT1 dan TT2 minimal 1 bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi
lengkap pada umur kehamilan 8 bulan.
11.
TRAVELLING
Wanita hamil harus
berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan melelahkan, karena
dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta
Oedema tungkai karena kaki
tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman yang dikenakan dikendaraan
jangan sampai menekan perut yang menonjol.
Jika mungkin
perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara. Ketinggian tidak
mempengaruhi kehamilan, bila kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan
penerbangan yang menolak membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan
catatan keterangan dokter yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian.
Berpergian dapat
menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi / diare karena asupan makanan dan
minuman cenderung berbeda seperti biasanya karena akibat perjalanan yang
melelahkan.
12.
PERSIAPAN LAKTASI
Persiapan menyusui
pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan persiapan dini ibu
akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya.
Untuk itu ibu
hamil sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan Persiapan Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti
RS, RB dan Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan dengan pelayanan
ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
Pelayanan pada BPM terdiri atas :
a.
Penyuluhan
1)
Keunggulan ASI
2)
Manfaat rawat gabung
3)
Perawatan puting susu
4)
Perawatan bayi
5)
Gizi ibu hamil dan menyusui
6)
Keluarga berencana
b.
Dukungan psikologis pada
ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam keberhasilan dalam menyusui
Persiapan
psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat berarti, karena
keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat kehamilan atau
bahkan jauh sebelumnya. Banyak ibu yang memiliki masalah. Oleh karenanya bidan
harus dapat membuat ibu tertarik dan simpati.
Langkah-langkah
yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui
adalah
1)
Setiap ibu
untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam menyusui bayinya.
2)
Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian
susu buatan/formula.
3)
Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui.
4)
Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain
yang berperan.
5)
Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya.
c.
Pelayanan pemeriksaan
payudara, perawatan puting susu dan senam hamil
Tujuan pemeriksaan
payudara adalah untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan, sehingga
diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan. Pemeriksaan payudara
dilaksanakan pada kunjungan pertama ibu, dimulai dari inspeksi, palpasi.
Untuk menunjang
keberhasilan menyusui maka pada saat kehamilan puting susu ibu perlu diperiksa
kelenturannya dengan cara:
1)
Sebelum dipegang periksa dulu bentuk puting susu
2)
Cubit areola di sisi puting susu dengan ibu jari
dan telunjuk
3)
Dengan perlahan puting susu dan areola ditarik,
untuk membentuk ”dot”, bila puting susu mudah ditarik, berarti lentur. Tertarik
sedikit berarti kurang lentur. Masuk ke dalam berarti puting susu terbenam.
Puting susu dapat dikoreksi dengan :
1)
Gerakan Hofman (Sekarang tidak dianjurkan lagi)
2)
Penggunaan pompa puting
Bila pompa puting tidak tersedia dapat dibuat dari modifikasi jarum suntik
10 cc, bagian ujung jarum dipotong dan kemudian pendorong dimasukkan dari arah
potongan tersebut. Kemudian tarik puting perlahan sehingga ada tahanan dan
dipertahankan selama 30 detik sampai 1 menit. Lakukan beberapa kali dalam
sehari.
Langkah – langkah Menyusui Yang Benar :
1)
Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian
dioleskan pada puting susu.
2)
Bayi diletakkan menghadap payudara.
a)
Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai. Bila
duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah dan punggung ibu bersandar pada kursi.
b)
Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu
lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu ( kepala tidak boleh menengadah,
dan bokong menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ).
c)
Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu
dan yang satu didepan
d)
Perut bayi menempel badan ibu, badan dan kepala
bayi sedikit melengkung sehingga dapat melingkari perut ibu, tidak hanya membelokkan
kepala bayi
e)
Kuping dan lengan bayi terletak pada satu garis
lurus
f)
Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
3)
Payudara dipegang dengan ibu jari di atas puting
dan jari yang lain menopang di bawahnya, jangan menekan puting susu atau
areolanya saja seperti memegang rokok.
4)
Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan
cara menyentuh pipi atau sudut mulut bayi dengan puting.
5)
Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat payudara
dimasukan ke mulut bayi.
a)
Usahakan seluruh areola dapat masuk ke dalam mulut
bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit – langit dan lidah bayi akan
menekan.
b)
Setelah bayi mulai menghisap payudara dengan irama
perlahan namun kuat, maka payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.
6)
Melepas isapan
Bila satu payudara
telah terasa kosong, jangan biarkan bayi terus menghisap sebab udara akan
masuk. Lepaskan isapan dan ganti dengan payudara yang lain.
Cara melepaskan
isapan bayi :
a) Jari kelingking
ibu dimasukan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau,
b) Dagu bayi ditekan
ke bawah
7)
Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian
dioleskan pada puting susu.
13.
PERSIAPAN KELAHIRAN BAYI
Sangatlah penting
bekerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat dalam mempersiapkan persalinan
serta membuat rencana tindakan sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi.
Rencana persalinan
adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan.
Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya memang tidak
tertulis. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu
dapat menerima asuhan yang ia perlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan
mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan
bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
Ada 5 komponen penting dalam rencana kehamilan :
Langkah I : Membuat rencana persalinan
Idealnya setiap
keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan.
Hal-hal di bawah
ini haruslah digali dan diputuskan dalam membuat rencana persalinan tersebut :
a.
Tempat persalinan
b.
Memilih tenaga kesehatan terlatih
c.
Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
d.
Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
e.
Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana
cara mengumpulkan biaya tersebut
f.
Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak
ada
Langkah II : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi
kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak ada.
Penting bagi bidan
dan keluarga untuk mendiskusikan :
a.
Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ?
b.
Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat
keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan ?
Langkah III : Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
Setiap keluarga
seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu, jika ia mengalami
komplikasi dan perlu segera di rujuk ke tingkat asuhan yang lebih tinggi.
Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini
dalam kehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini :
a.
Dimana ibu akan bersalin (Desa, fasilitas
kesehatan, rumah sakit)
b.
Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih
lanjut jika terjadi kegawatdaruratan
c.
Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial
Langkah IV : Membuat rencana/pola menabung
Keluarga
seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia
untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali
kasus, dimana ibu tidak mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka
tidak mempunyai dana yang diperlukan.
Langkah V : Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan
Seorang ibu dapat
mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya
dapat mengumpulkan barang-barang seperti pembalut wanita atau kain,
sabun, seprai dan menyimpannya untuk persiapan persalinan.
14.
MEMANTAU KESEJAHTERAAN
BAYI
Memantau
kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil dengan cara menghitung gerakan
janin dan menimbang pertumbuhan berat badan ibu setiap trimesternya apakah
mengalami peningkatan atau tidak.
15. KETIDAKNYAMANAN DAN CARA MENGATASINYA
a.
Sering buang air kecil atau nocturia
1)
Penjelasan mengenai sebab terjadinya
2)
Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK
3)
Perbanyak minum pada siang hari
4)
Jangan kurangi minum pada malam hari
5)
Batasi minum bahan diuretik seperti kopi, teh, cola
dengan kafein
6)
Tidur dalam posisi miring, kaki ditinggikan untuk
meningkatkan deuresis
7)
Jelaskan tentang tanda Urinarius Tracktus
Infections
b.
Garis-garis di perut
1)
Gunakan anti pruritic jika ada indikasinya
2)
Gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen
c.
Chloasma/perubahan warna areola
1)
Hindari sinar matahari berlebihan selama kehamilan
2)
Gunakan bahan pelindung non alergis
d.
Diare
1)
Cairan pengganti – rehidrasi oral
2)
Hindari makanan berserat
3)
Makan sedikit tapi sering
e.
Edema
1)
Hindari posisi berbaring terlentang
2)
Hindari posisi berdiri dalam waktu yang lama
3)
Tinggikan kaki, miring kekiri
4)
Hindari kaos kaki yang ketat
5)
Lakukan senam secara teratur
f.
Gatal-gatal
1)
Gunakan kompres, dingin mandi berendam/shower
g.
Gusi berdarah
1)
Berkumur dengan air hangat
2)
Memeriksakan gigi secara teratur
3)
Jaga kebersihan gigi, mengosok gigi dan flossing
h.
Hemoroid (wasir)
1)
Hindari konstipasi
2)
Makan makanan yang berserat tinggi
3)
Gunakan kompres hangat
4)
Dengan perlahan masukkan kembali ke dalam rektum
i.
Insomnia
1)
Gunakan teknik relaksasi
2)
Mandi air hangat, minum minuman hangat (susu)
j.
Kelelahan/fatigue
1)
Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam
kehamilan
2)
Dorong ibu untuk sering beristirahat
3)
Hindari istirahat yang berlebihan
k.
Keputihan
1)
Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
2)
Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih
kuat daya serapnya
3)
Hindari pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat
dari bahan nilon
l.
Keringat bertambah
1)
Pilihlah pakaian yang longgar dan tipis
2)
Tingkatkan intake cairan
m.
Konstipasi
1)
Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet
2)
Istirahat cukup
3)
Senam
4)
Membiasakan BAB teratur
5)
BAB setelah ada dorongan
n.
Kram pada kaki
1)
Kurangi komsumsi susu (kandungan fosfor tinggi)
2)
Berlatih dorsofleksi pada kaki
3)
Gunakan penghangat
o.
Mengidam
1)
Jelaskan tentang bahaya makan yang tidak benar
2)
Makan makanan yang bergizi
p.
Perut kembung
1)
Hindari makanan yang mengandung gas
2)
Mengunyah makanan secara sempurna
3)
Lakukan senam secara teratur
q.
Pusing
1)
Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
2)
Hindari berdiri terlalu lama
3)
Hindari berbaring dalam posisi terlentang
r.
Rasa mual/muntah-muntah
1)
Hindari bau atau faktor-faktor penyebab
2)
Makan biskuit kering atau roti bakar
3)
Makan sedikit-sedikit tapi sering
4)
Duduk tegak setiap kali selesai makan
5)
Hindari makanan yang berminyak dan bumbu merangsang
6)
Bangun tidur secara perlahan-lahan, hindari gerakan
secara tibatiba
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ternyata banyak
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh seorang ibu hamil, salah satunya
adalah kebutuhan fisik yang meliputi oksigen, nutrisi, personal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik,
exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi,
persiapan persalinan dan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi,
ketidaknyamanan dan cara mengatasinya. Semua kebutuhan itu sangat berpengaruh
pada kehamilan seorang ibu baik semester 1,2 maupun 3.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Varney, Helen. 1997. Varney Midwifery.
2.
Hamilton, Persis Mary. Dasar-Dasar Keperawatan
Maternitas. Jakarta.EGC.
3.
Bobak. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta. EGC.
4.
Depkes RI. 2001. Pengenalan Tanda Bahaya pada
Kehamilan Persalinan Dan Nifas. Jakarta.
5.
Mochtar,
Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC
6.
Saifuddin et al. 2001. Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta. YBP-SP.
7.
Cunningham et al. 1995. Obstetri William. Jakarta.
EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar