Sabtu, 14 April 2012

nutrisi bayi dan balita


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan karuniaNya kepada  kita bersama dan khususnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini,dengan judul “Kebutuhan Nutrisi pada Bayi dan Balita”.  Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak .
Makalah ini belum sempurna dan masih terdapat berbagai kekurangan. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi lebih baiknya makalah ini.
Penulis sampaikan terima kasih yang kepada pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Semoga segala bantuannya menjadi amal baik yang mendapatkan balasan kebaikan yang tiada henti-hentinya dari Allah SWT. Amin.
Padang,  Juni 2010
Penulis










BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Setiap ibu mendambakan seorang anak yang sehat, namun beberapa dari mereka tidak mengetahui mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi seorang anak agar dapat berkembang dengan baik. Mereka hanya menyediakan makanan, yang seharusnya menjadi sumber gizi bagi tubuh, dengan kurang berhati-hati.Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya masalah yang timbul mengenai gizi buruk pada balita adalah faktor ekonomi, lingkungan, dan ketidaktahuan orangtua. Keterbatasan ekonomi sering dijadikan alasan untuk tidak memenuhi kubutuhan gizi pada anak, sedangkan apabila kita
cermati, pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal, terlebih lagi apabila dibandingkan dengan harga obat yang harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit.
Lingkungan yang kurang baik juga dapat mempengaruhi gizi pada anak, sebagai contohnya, seringnya anak jajan sembarangan di tepi jalan, karena melihat teman-temannya yang juga sedangjajan sembarangan. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan.

B.       Tujuan
a.    Tujuan Umum
mahasiswa mampu menjelaskan tentang stimulasi perkembangan dan konsep bermain dan melakukan terapi bermain pada anak
b.    Tujuan Khusus :
agar mahasiswa mampu:
S Menjelaskan tentang konsep bermain dalam perkembangan anak
S Mampu melakukan terapi bermain pada anak.




BAB II
PEMBAHASAN
A.  Kebutuhan Nutrisi Pada Bayi Dan Balita
1.    KARBOHIDRAT
Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup  sebab kekurangan sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan menurun.. apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan BB(obesitas). Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-sayuran.
Porsi terbesar dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan kalori berasal dari KH ( sumber energi utama). Karbohidrat merupakan makanan utama yang terjangkau oleh masyarakat. KH disimpan terutama dalam bentuk glikogen dalam jaringan hati dan otot. Bila energi tdk terdapat dari KH, maka diambil dari protein dan lemak.
KH didapat dalam bentuk :
a.    Monosakarida ( glukosa, fruktosa, galaktosa)
b.    Disakarida ( laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa)
c.    Polisakarida ( tepung, dektrin, glikogen, selulosa)

2.    LEMAK
Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu  vitamin A, D, E dan K.
Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi melalui kandungan kalori atau anergi yang dimiliki dan peranan asam-asam lemak tertentu yang terdapat di dalamnya. Bagi bayi, sumber lemak yang ideal dalam air susu ibu (ASI). Sekitar 50 – 60 Persen energi yang yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak susu, Selama masa penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai terlalu rendah dari jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan lemak, terutama minyak nabati dalam makanan sapihan atau makanan tambahan bagi bayi dn balita adalah cara efektif untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya. Lemak akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang ternyata dibutuhkan untuk membentuk sel-sel membram pada semua organ. Organ-organ penting seperti retina dan sisitim saraf pusat terutama disusun oleh lemak. Asam lemak yang dangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut terutama adalah asam lemak yang esensial.Asam lemah yang esensial adalah asam lemak yang tidak dapat dibuat didalam tubuh sehingga harus diperolaeh dari makanan, terdiri dari asam Linoleat, linulenat dan arakhidonat.
ASI mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk keperluan bayi dan anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga mengandung faktor-faktor yang menyebabkan lemaknya mudah dicerna, juga komposisi kimianya membuat ASI mudah dicerna dan juga memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak omega-6 dan omega-3.
Bagi bayi dan balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut (1) sedapat mungkin bayi diberikan ASI, (2) komposisi asam lemak dalam formula makanan bayi harus disesuaikan dengan jumlah dan proporsi asam lemak yang terkandung dalam ASI, dan (3) selama masa sapihan atau paling sampai bayi umur 2 tahun, kebutuhan energi yang berasal dari lemak harus sebanyak 30-40 persen dari total energi yang dibutukan per hari, dengan komposisi asam lemak yang semirip mungkin dengan ASI.

3.    PROTEIN
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmoyik plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino, di antaranya sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan kwshiorkor(kurang protein) dan marasmus (kurang protein dan kalori). Komponen zat ggizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan padi-padian.
Kebutuhan protein per hari (per kg BB)
Usia
Berat badan (kg)
Tinggi badan (cm)
Protein (gr)
0-6   bulan
7-12 bulan
1-3   tahun
4-6   tahun
7-9   tahun
Laki-laki
10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
Perempuan
10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
6
8,5
12
18
25
35
46
55
37
48
50
60
71
90
110
120
138
150
160
145
153
154
10
18
25
39
45
50
60
65
50
57
50



4.    CAIRAN
a.    Air
Air  merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting,mengingat kebutuhan air pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air bagi tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran selluler, medium untuk peng
b.    Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu :
a)    Kalsium  merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi susu. Kalsium akan dieksresikN 70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan dan tergantung dalam keceptan pertumbuhan.
b)   Kloridasangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta keseimbangan  asam dan basa. Klorida dapat diperoleh
c.    dari garam, daging, susus dan telur.
a)    Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam insulin. Kromium dapat diperoleh dari ragi.
b)   Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin, penyerapan besi, dll. Tembaga dapat diperoleh dari hati, daging, ikan, padi, dan kacang-kacangan.
c)    Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur  gii dan tulang, sehingga jika kekurangan dapat menyebabkan karies gigi. Sumber flour terdapat dsalam air, makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.
d)   Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh dari garam.
e)    Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur  hemoglobin untuk pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia dan osteoporosis. Sedangkan kelebihan dapat mengakibatkan sirosis, gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayuran hijau, padi, dan tumbuhan.
f)    Maknesium berguna dalam aktifitas enzim pada metabolisme karbohidrat dan sangat penting dalam proses metabolisme.kekurangan mangnesium menyebabkan hipokalsemia atau hipokalemia,maknesium dapat diperoleh dari biji-bijian, kavang-kacangan,daging dan susu.
g)   Mangan berfungsi dalam aktifitas enzim.mangan dapat diperoleh kacang-kacanagn padi , biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau.
h)   Fosfor merupakan unsure pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi.kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan otot.fosfor dapat diperoleh dari susu,kuning telur,kacang-kacangan,padi-padian dan lain-lain.
i)     Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran implus saraf,keseimbangan cairan,dan pengaturan irama jantung,kalium dapat diperoleh dari semua makanan.
j)     Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotic serta pengaturan keseimbangan asam dan basa,dan cairan.kekurangan cairan dapat mengakibatkan kram otot,nausea,dehidrasi dan hipotensi.natrium dapat diperoleh dari garam,susu,telur,tepung dan lain-lain.
k)   Sulfur merupakan unsure pokok protein seluler yang membantu proses metabolism jarinagn saraf.sulfur dapat di peroleh dari makanan protein.
l)     Seng merupakan unsure pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang penting dalam pertukaran CO2.seng dapat diperoleh dari daging ,padi-padian,kacang-kacangan,dan keju.

5.    VITAMIN
Untuk memelihara kesehatan, rekuiremen bayi dan anak menurut recommended Dietary Allowance for Use in Indonesia yang dikeluarkan oleh departemen Kesehatan RI pada tahun 1968 dapat dilihat pada table 6.
Tabel 6 : Kecukupan gizi yang dianjurkan (menurut data Departemen kesehatan RI,1968)
Dalam daftar tersebut tersebut kebutuhan akan vitamin D tidak dicantumkan, akan tetapi Nelson (1969) mengemukakan angka 400 U.I untuk semua umur.
Gol Umur
Ca
(g)
Fe
(g)
Vit.A sebagai Karotin (mcg)
Tiamin
(mg)
Riboflavin
(mg)
Niasin
(mg)
Vit.C
(mg)
Vit D
U,I
Bayi
6-12 bln
0,6
8
1200
0,4
0,5
6
25
(400)
Anak
1-3 thn
4-6 thn
7-9 thh
0,5
0,5
0,5
8
10
10
1500
1800
2400
0,5
0,6
0,8
0,7
0,9
1,0
8
9
13
30
40
50

Remaja Pria
10-12 thn
13-15 thn
16-19 thn
0,7
0,7
0,6
12
12
12
3450
4000
4000
0,9
1,1
1,2
1,3
1,6
1,7
13
19
20
60
60
60

Remaja wanita
10-12 thn
13-15 thn
16-19 thn
0,7
0,7
0,6
12
12
12
3450
4000
4000
0,9
1,0
1,1
1,3
1,3
1,1
18
16
14
60
60
60

Merencanakan pengaturan makan untuk seorang bayi atau anak. Jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau anak, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a.    Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan menggunakan data tentang kebutuhan nutrient.
b.    Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk menterjemahkan nutrient dari berbagai macam bahan makanan
c.    Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan (menu) yang dikehendaki
d.   Menentukan jadwal waktu dan menentukan hidangan .Perlu pula ditentukan cara pemberian makan, misalnya dengan cara makan biasa, dengan pipa penduga (sonde) dan lain lain
e.    Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut.Perlu dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan dan ketidaksukaan terhadap suatu makanan,
Faktor-faktor yang perlu diperlukan untuk pengaturan makan yang tepat adalah :
a.    Umur
b.    Berat Badan
c.    Diagnosis dari penyakit, tahap serta keadaaan penyakit
d.   Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan
e.    Kebiasaan makan, kesukaan dan ketidaksukaan, akseptabilitas dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang diberikan.
Dengan memperhatikan dan memperhitungkan factor factor tersebut fi atas, umumnya tidak akan banyak terjadi kekeliruan  dalam mengatur makan untuk seorang bayi atau anak.
B.  Total Energi dan Parenteral nutrisi
Komisi ahli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukan bahwa rekruitmen dari kalori harus disesuiakan dengan berat badan selama masa pertumbuhan.
Kebutuhan energi rata-rata dari bayi.
umur
Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO (1971)            Nelson (1969)
3 bulan
120
3-5 bulan
115
6-8 bulan
110
9-11 bulan
105
Rata-rata selama masa bayi
112                          110(100-120)
Nelson tidak membedakan jenis kelamin dalam masa remaja. Perbedaan tersebut sebenarnya diperlukan, mengingat dalam masa remaja terjadi perbedaan dari permulaan pubertas dan juga perbedaan rekruitmen dari nutrient lain.



Kebutuhan energy anak diatas 1 tahun
umur
Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO (1971)            Nelson (1969)
Anak
1
112                           110
1-3
101                           100
4-6
91                              90
7-9
78                              80
Remaja pria
10-12
71                               70
13-15
57                                60
16-19
49                                50
Remaja wanita
10-12
62                                70
13-15
50                                60
16-19
43                                  50
Kalori yang diberikan akan digunakan untuk :
Q  Metabolism basal : bayi membutuhkan 55 kal/kgBB/hari, kemudian pada usia selnjutnya berkurang dan setelah dewasa menjadi 25-30 kal/kgBB/hari. Metabolism basal meningkat 10% untuk tiap kenaikan suhu  10C.
Q  Specific dynamic Action (SDA) ialah kenaikan kalori yang diperlukan diatas keperluan metabolism basal, yang disebabkan oleh peristiwa makan dan mencerna makanan. Pada masa bayi rata-rata 7-8% dari seluruh masukan kalori, sedangkan pada anak kira-kira 5% bila diberikan makanan biasa.
Q  Pembuangan ekskreta (sisa yang tidak terpakai): biasanya tidak lebih dari 10%.
Q  Aktifitas jasmani : 15-25 kal/kgBB/hari. Pada saat sangat aktif dapat mencapai 50-80 kal/kgBB untuk waktu yang singkat, misalnya saat berolahraga (atletik, berenang, dan sebaginya).
Q  Pertumbuhan merupakan jumlah kalori yang tidak digunakan untuk keperluan tersebut diatas dan merupakan kalori yang disimpan.
Bergantung pada fase pertumbuhan, pada hari-hari permulaan kira-kira 20-40 kal/kgBB/hari, kemudian berkurang sehingga pada akhir masa bayi menjadi 15-25 kal/kgBB/hari. Pada masa remaja kenutuhan kalori untuk pertumbuhan akan menigkat lagi.
Kalori dalam makanan berasal dari nutrient protein, lemak, dan karbohidrat. Setiap gram protein menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan karbohidrat 4 kalori.
Distribusi kalori dalam makanan anak yang dalam keseimbangan diet (balnced diet) ialah 15% berasal dari protein, 35% dari lemak, dan 50% dari karbohidrat. Menurut Platt (1961), bila makanan tersebut diukur nilai gizinya dengan Net Dietary protein calories % atau NDpCals %, maka sesuatu makanan bernilai cukup (adekuat) sebagai berikut :
V Masa bayi                       : 8,0
V Anak 1-3 tahu                : 7,8
V Anak 4-9 tahun              : 5,9
V Masa remaja                   : 8,0
Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat menyebabkan kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.

C.  NUTRISI UNTUK BAYI DAN BALITA
1.    NUTRISI UNTUK BAYI 0 – 6 BULAN
A.  ASI EKSLUSIF
satu bentuk rangsang untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi adalah dengan menerapkan pola asah, asih dan asuh dalam perawatannya sehari-hari, dalam pemberian ASI juga perlu ditunjang dengan pemenuhan zat-zat gizi yang tepat.
ASI merupakan sumber makanan utama dan paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. Untuk itu harus diterapkan pola makan yang sehat agar zat gizi yang dibutuhkan dapat dipenuhi melalui ASI.
ASI eklusif menurut WHO (World Health Organization) adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan lain. Sebelum mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain ASI. anjuran pemberian ASI eksklusif 6 bulan ini dikeluarkan juga oleh The American Dietetic Assosiation pada bulan oktober 2001 bersamaan dengan diterbitkannya panduan berjudul “ Exclusive Breastfeeding for 6 month and Breastfeeding with Complementary Foods for at Least 12 months is the ideal feeding pattern for infants “
B.  MAKANAN BAYI UMUR 6 – 12 BULAN
Dalam usia ini bayi mampu berkomunikasi meski dalam bentuk sangat sederhana. Berkat pemenuhan zat gizi yang diperolehnya dari ASI sejalan dengan peningkatan proses tumbuh kembang yang sedang dijalani, kini ASI saja tidak cukup untuk memenuhi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya, maka mulai usia ini perlu diperkenalkan beberapa jenis makanan padat yang disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
S   CONTOH POLA JADWAL PEMBERIAN MAKANAN
MENJELANG ANAK USIA 1 TAHUN
Perlu diketahui, jadwal pemberian makanan ini fleksibel (dapat bergeser, tapi jangan terlalu jauh)
Pukul 06.00 : Susuq
Pukul 08.00 : Bubur saring/Nasi timq
Pukul 10.00 : Susu/Makanan selinganq
Pukul 12.00 : Bubur saring/Nasi timq
Pukul 14.00 : Susuq
Pukul 16.00 : Makanan selinganq
Pukul 18.00 : Bubur saring /nasi timq
Pukul 20.00 : Susu.q
S   MAKANAN UNTUK PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-18 BULAN
Asupan zat-zat gizi yang lengkap masih terus dibutuhkan anak selama proses tumbuh kembang masih terus berlanjut. Zat gizi yang dibutuhkan anak usia 12-18 bulan ini porsi makanan yang dikonsumsi sekarang ini yang bertambah, sesuai dengan pertambahan berat tubuhnya dan peniningkatan proses tumbuh kembang yang terjadi.
Tubuh anak tetap membutuhkan semua zat gizi utama yaitu karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin dan mineral. Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung 10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat. Setiap kg berat badan anak memerlukan asupan energi sebanyak 100 kkal.Asupan lemak juga perlu ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut dapat diperoleh antara lain dari minyak dan margarine.
Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Oleh karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan.
Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut:
V Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan sehari-hari sebaiknya terdiri atas ketiga golongan bahan makanan tersebut.
V Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang diperlukannya secara utuh dalam satu hari. Waktu-waktu yang disarankan adalah:
Q  Pagi hari waktu sarapan.
Q  Pukul 10.00 sebagai selingan. Tambahkan susu.
Q  Pukul 12.00 pada waktu makan siang.
Q  Pukul 16.00 sebagai selingan
Q  Pukul 18.00 pada waktu makan malam.
Q  Sebelum tidur malam, tambahkan susu.
Q  Jangan lupa kumur-kumur dengan air putih atau gosok gigi.
Pada usia balita, anak mulai memiliki daya ingat yang kuat dan tajam, sehingga apa yang diterimanya akan terus melekat erat sampai usia selanjutnya. Dengan memperkenalkan anak pada jam-jam makan yang teratur dan variasi jenis makanan, diharapkan anak akan memiliki disiplin makan yang baik. Pola makan yang baik semestinya juga mengikuti pola gizi seimbang, yaitu pemenuhan zat-zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan diperoleh melalui makanan sehari-hari. Dengan makan makanan bergizi seimbang secara teratur, diharapkan pertumbuhan anak akan berjalan optimal. Disadari maupun tidak, Anda sedang mengajarkan pola hidup teratur dan sehat pada anak sejak dini




BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat, Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita Ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar. Ada beberapa macam nutrisi yang diperluakn untuk pertumbuhan balita diantaranya karbohidrat, protein, lemak, cairan,vitamin dan zat penting lainnya. Perawat harus mampu menghitung total energi dan parenteral balita.
B.  Saran
Berdasarkan isi dari makalah banyak kekurangan yang terdapat pada isi yang dijelaskan dan bahasa yang di gunakan penulis sebagian besar masih teksbook. Hal ini di sebabkan karena kurangnya pemahaman dari penulis sendiri.
Hendaknya dimasa yang akan datang diharapkan para penulis dan penerus selanjutnya lebih memahami lagi terhadap materi yang akan dibuatnya serta dapat menggunakan penulisan yang lebih efektif sehingga lebih mudah dipahami pembaca.

referensi dari berbagai sumber

Tidak ada komentar: