KATA PENGANTAR
Segala puji
bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan karuniaNya kepada
kita bersama dan khususnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah
ini,dengan judul “Kebutuhan Nutrisi pada Bayi dan Balita”. Makalah ini
ditulis untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak .
Makalah ini
belum sempurna dan masih terdapat berbagai kekurangan. Oleh karenanya penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi lebih baiknya
makalah ini.
Penulis
sampaikan terima kasih yang kepada pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini. Semoga segala bantuannya menjadi amal baik yang mendapatkan
balasan kebaikan yang tiada henti-hentinya dari Allah SWT. Amin.
Padang, Juni 2010
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap ibu mendambakan seorang anak yang sehat, namun
beberapa dari mereka tidak mengetahui mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi
seorang anak agar dapat berkembang dengan baik. Mereka hanya menyediakan
makanan, yang seharusnya menjadi sumber gizi bagi tubuh, dengan kurang
berhati-hati.Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya masalah yang timbul
mengenai gizi buruk pada balita adalah faktor ekonomi, lingkungan, dan
ketidaktahuan orangtua. Keterbatasan ekonomi sering dijadikan alasan untuk
tidak memenuhi kubutuhan gizi pada anak, sedangkan apabila kita
cermati, pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal, terlebih lagi apabila dibandingkan dengan harga obat yang harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit.
cermati, pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal, terlebih lagi apabila dibandingkan dengan harga obat yang harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit.
Lingkungan yang kurang baik juga dapat mempengaruhi
gizi pada anak, sebagai contohnya, seringnya anak jajan sembarangan di tepi
jalan, karena melihat teman-temannya yang juga sedangjajan sembarangan. Faktor
yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan
ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan.
B.
Tujuan
a.
Tujuan Umum
mahasiswa
mampu menjelaskan tentang stimulasi perkembangan dan konsep bermain dan
melakukan terapi bermain pada anak
b.
Tujuan Khusus :
agar
mahasiswa mampu:
S Menjelaskan
tentang konsep bermain dalam perkembangan anak
S Mampu
melakukan terapi bermain pada anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan
Nutrisi Pada Bayi Dan Balita
1.
KARBOHIDRAT
Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di
setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab
kekurangan sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan
dan berat badan menurun.. apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari
karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan
BB(obesitas). Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu,
padi-padian, buah-buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-sayuran.
Porsi terbesar dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan
kalori berasal dari KH ( sumber energi utama). Karbohidrat merupakan makanan
utama yang terjangkau oleh masyarakat. KH disimpan terutama dalam bentuk
glikogen dalam jaringan hati dan otot. Bila energi tdk terdapat dari KH, maka
diambil dari protein dan lemak.
KH didapat dalam bentuk :
a.
Monosakarida ( glukosa, fruktosa,
galaktosa)
b.
Disakarida ( laktosa, sukrosa,
maltosa, isomaltosa)
c.
Polisakarida ( tepung, dektrin,
glikogen, selulosa)
2.
LEMAK
Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam
jumlah besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam dan asam
arakidonat. Pada anak usia bayi sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan
sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak
berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu
vitamin A, D, E dan K.
Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari
berpengaruh bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi
melalui kandungan kalori atau anergi yang dimiliki dan peranan asam-asam lemak
tertentu yang terdapat di dalamnya. Bagi bayi, sumber lemak yang ideal dalam
air susu ibu (ASI). Sekitar 50 – 60 Persen energi yang yang terkandung dalam
ASI berasal dari lemak susu, Selama masa penyapihan , konsumsi lemak harus
dijaga jangn sampai terlalu rendah dari jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan
lemak, terutama minyak nabati dalam makanan sapihan atau makanan tambahan bagi
bayi dn balita adalah cara efektif untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan
dan aktifitas fisik bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi
jika konsumsi lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari total
energi yang dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi
oleh anak disamping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi
strukturalnya. Lemak akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang
ternyata dibutuhkan untuk membentuk sel-sel membram pada semua organ.
Organ-organ penting seperti retina dan sisitim saraf pusat terutama disusun oleh
lemak. Asam lemak yang dangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut terutama
adalah asam lemak yang esensial.Asam lemah yang esensial adalah asam lemak yang
tidak dapat dibuat didalam tubuh sehingga harus diperolaeh dari makanan,
terdiri dari asam Linoleat, linulenat dan arakhidonat.
ASI mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat
untuk keperluan bayi dan anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga mengandung
faktor-faktor yang menyebabkan lemaknya mudah dicerna, juga komposisi kimianya
membuat ASI mudah dicerna dan juga memberikan suplai yang seimbang antara asam
lemak omega-6 dan omega-3.
Bagi bayi dan balita, rekomendasi yang diberikan
adalah sebagai berikut (1) sedapat mungkin bayi diberikan ASI, (2) komposisi
asam lemak dalam formula makanan bayi harus disesuaikan dengan jumlah dan
proporsi asam lemak yang terkandung dalam ASI, dan (3) selama masa sapihan atau
paling sampai bayi umur 2 tahun, kebutuhan energi yang berasal dari lemak harus
sebanyak 30-40 persen dari total energi yang dibutukan per hari, dengan
komposisi asam lemak yang semirip mungkin dengan ASI.
3.
PROTEIN
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam
pembentukan protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang
cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan
untuk menjaga keseimbangan osmoyik plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat
asam amino, di antaranya sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin,
isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan
selebihnya asam amino nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat
memperburuk insufisiensi ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan
kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan
kwshiorkor(kurang protein) dan marasmus (kurang protein dan kalori). Komponen
zat ggizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju,
kedelai, kacang, buncis, dan padi-padian.
Kebutuhan protein per hari (per kg BB)
Usia
|
Berat badan (kg)
|
Tinggi badan (cm)
|
Protein (gr)
|
0-6 bulan
7-12 bulan
1-3 tahun
4-6 tahun
7-9 tahun
Laki-laki
10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
Perempuan
10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
|
6
8,5
12
18
25
35
46
55
37
48
50
|
60
71
90
110
120
138
150
160
145
153
154
|
10
18
25
39
45
50
60
65
50
57
50
|
4.
CAIRAN
a.
Air
Air merupakan kebutuhan nutris yang sangat
penting,mengingat kebutuhan air pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air
bagi tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran selluler, medium untuk
peng
b.
Mineral
Mineral merupakan
komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu :
a)
Kalsium merupakan mineral yang
berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas
saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi susu. Kalsium akan dieksresikN
70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan dan tergantung dalam
keceptan pertumbuhan.
b)
Kloridasangat berguna dalam
pengeluaran tekanan osmotic serta keseimbangan asam dan basa. Klorida
dapat diperoleh
c.
dari garam, daging, susus dan telur.
a)
Kromium berguna untuk metabolism
glukosa dan metabolism dalam insulin. Kromium dapat diperoleh dari ragi.
b)
Tembaga berguna untuk produksi sel
darah merah, pembentukan hemoglobin, penyerapan besi, dll. Tembaga dapat
diperoleh dari hati, daging, ikan, padi, dan kacang-kacangan.
c)
Flour mnerupakan mineral yang
berfungsi untuk pengaturan struktur gii dan tulang, sehingga jika
kekurangan dapat menyebabkan karies gigi. Sumber flour terdapat dsalam air,
makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.
d)
Iodium harus tersedia dalam jumlah
yang cukup sebab kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium
dapat diperoleh dari garam.
e)
Zat besi merupakan mineral yang
menjadi bagian dari struktur hemoglobin untuk pengangkutanCO2 dan O2.
Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia dan osteoporosis. Sedangkan
kelebihan dapat mengakibatkan sirosis, gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat
diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayuran hijau, padi, dan tumbuhan.
f)
Maknesium berguna dalam aktifitas
enzim pada metabolisme karbohidrat dan sangat penting dalam proses
metabolisme.kekurangan mangnesium menyebabkan hipokalsemia atau
hipokalemia,maknesium dapat diperoleh dari biji-bijian, kavang-kacangan,daging
dan susu.
g)
Mangan berfungsi dalam aktifitas
enzim.mangan dapat diperoleh kacang-kacanagn padi , biji-bijian, dan
sayur-sayuran hijau.
h)
Fosfor merupakan unsure pokok dalam
pertumbuhan tulang dan gigi.kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan
otot.fosfor dapat diperoleh dari susu,kuning telur,kacang-kacangan,padi-padian
dan lain-lain.
i)
Kalium berfungsi dalam kontraksi
otot dan hantaran implus saraf,keseimbangan cairan,dan pengaturan irama
jantung,kalium dapat diperoleh dari semua makanan.
j)
Natrium berguna dalam pengaturan
tekanan osmotic serta pengaturan keseimbangan asam dan basa,dan
cairan.kekurangan cairan dapat mengakibatkan kram otot,nausea,dehidrasi dan
hipotensi.natrium dapat diperoleh dari garam,susu,telur,tepung dan lain-lain.
k)
Sulfur merupakan unsure pokok
protein seluler yang membantu proses metabolism jarinagn saraf.sulfur dapat di
peroleh dari makanan protein.
l)
Seng merupakan unsure pokok dari
beberapa enzim karbonik anhidrase yang penting dalam pertukaran CO2.seng dapat
diperoleh dari daging ,padi-padian,kacang-kacangan,dan keju.
5.
VITAMIN
Untuk memelihara kesehatan, rekuiremen bayi dan anak
menurut recommended Dietary Allowance for Use in Indonesia yang dikeluarkan
oleh departemen Kesehatan RI pada tahun 1968 dapat dilihat pada table 6.
Tabel 6 : Kecukupan gizi yang dianjurkan (menurut data
Departemen kesehatan RI,1968)
Dalam daftar tersebut tersebut kebutuhan akan vitamin
D tidak dicantumkan, akan tetapi Nelson (1969) mengemukakan angka 400 U.I untuk
semua umur.
Gol Umur
|
Ca
(g)
|
Fe
(g)
|
Vit.A sebagai Karotin (mcg)
|
Tiamin
(mg)
|
Riboflavin
(mg)
|
Niasin
(mg)
|
Vit.C
(mg)
|
Vit D
U,I
|
Bayi
6-12 bln
|
0,6
|
8
|
1200
|
0,4
|
0,5
|
6
|
25
|
(400)
|
Anak
1-3 thn
4-6 thn
7-9 thh
|
0,5
0,5
0,5
|
8
10
10
|
1500
1800
2400
|
0,5
0,6
0,8
|
0,7
0,9
1,0
|
8
9
13
|
30
40
50
|
|
Remaja Pria
10-12 thn
13-15 thn
16-19 thn
|
0,7
0,7
0,6
|
12
12
12
|
3450
4000
4000
|
0,9
1,1
1,2
|
1,3
1,6
1,7
|
13
19
20
|
60
60
60
|
|
Remaja wanita
10-12 thn
13-15 thn
16-19 thn
|
0,7
0,7
0,6
|
12
12
12
|
3450
4000
4000
|
0,9
1,0
1,1
|
1,3
1,3
1,1
|
18
16
14
|
60
60
60
|
Merencanakan pengaturan makan untuk seorang bayi atau
anak. Jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau
anak, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Menentukan jumlah kebutuhan dari
setiap nutrient dengan menggunakan data tentang kebutuhan nutrient.
b.
Menentukan jenis bahan makanan yang
dipilih untuk menterjemahkan nutrient dari berbagai macam bahan makanan
c.
Menentukan jenis makanan akan diolah
sesuai dengan hidangan (menu) yang dikehendaki
d.
Menentukan jadwal waktu dan
menentukan hidangan .Perlu pula ditentukan cara pemberian makan, misalnya
dengan cara makan biasa, dengan pipa penduga (sonde) dan lain lain
e.
Memperhatikan masukan yang terjadi
terhadap hidangan tersebut.Perlu dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan
dan ketidaksukaan terhadap suatu makanan,
Faktor-faktor yang perlu diperlukan untuk pengaturan
makan yang tepat adalah :
a.
Umur
b.
Berat Badan
c.
Diagnosis dari penyakit, tahap serta
keadaaan penyakit
d.
Keadaan mulut sebagai alat penerima
makanan
e.
Kebiasaan makan, kesukaan dan
ketidaksukaan, akseptabilitas dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan
yang diberikan.
Dengan memperhatikan dan memperhitungkan factor factor
tersebut fi atas, umumnya tidak akan banyak terjadi kekeliruan dalam
mengatur makan untuk seorang bayi atau anak.
B. Total Energi
dan Parenteral nutrisi
Komisi ahli
FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukan bahwa rekruitmen dari kalori harus
disesuiakan dengan berat badan selama masa pertumbuhan.
Kebutuhan
energi rata-rata dari bayi.
umur
|
Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO
(1971)
Nelson (1969)
|
3 bulan
|
120
|
3-5 bulan
|
115
|
6-8 bulan
|
110
|
9-11 bulan
|
105
|
Rata-rata selama masa bayi
|
112
110(100-120)
|
Nelson tidak
membedakan jenis kelamin dalam masa remaja. Perbedaan tersebut sebenarnya
diperlukan, mengingat dalam masa remaja terjadi perbedaan dari permulaan
pubertas dan juga perbedaan rekruitmen dari nutrient lain.
Kebutuhan
energy anak diatas 1 tahun
umur
|
Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO
(1971)
Nelson (1969)
|
Anak
|
|
1
|
112
110
|
1-3
|
101
100
|
4-6
|
91
90
|
7-9
|
78
80
|
Remaja pria
|
|
10-12
|
71
70
|
13-15
|
57
60
|
16-19
|
49
50
|
Remaja wanita
|
|
10-12
|
62
70
|
13-15
|
50
60
|
16-19
|
43
50
|
Kalori yang diberikan akan digunakan untuk :
Q
Metabolism basal : bayi membutuhkan
55 kal/kgBB/hari, kemudian pada usia selnjutnya berkurang dan setelah dewasa
menjadi 25-30 kal/kgBB/hari. Metabolism basal meningkat 10% untuk tiap kenaikan
suhu 10C.
Q
Specific dynamic Action (SDA) ialah
kenaikan kalori yang diperlukan diatas keperluan metabolism basal, yang
disebabkan oleh peristiwa makan dan mencerna makanan. Pada masa bayi rata-rata
7-8% dari seluruh masukan kalori, sedangkan pada anak kira-kira 5% bila
diberikan makanan biasa.
Q
Pembuangan ekskreta (sisa yang tidak
terpakai): biasanya tidak lebih dari 10%.
Q
Aktifitas jasmani : 15-25 kal/kgBB/hari.
Pada saat sangat aktif dapat mencapai 50-80 kal/kgBB untuk waktu yang singkat,
misalnya saat berolahraga (atletik, berenang, dan sebaginya).
Q
Pertumbuhan merupakan jumlah kalori
yang tidak digunakan untuk keperluan tersebut diatas dan merupakan kalori yang
disimpan.
Bergantung pada fase pertumbuhan, pada hari-hari
permulaan kira-kira 20-40 kal/kgBB/hari, kemudian berkurang sehingga pada akhir
masa bayi menjadi 15-25 kal/kgBB/hari. Pada masa remaja kenutuhan kalori untuk
pertumbuhan akan menigkat lagi.
Kalori dalam makanan berasal dari nutrient protein,
lemak, dan karbohidrat. Setiap gram protein menghasilkan 4 kalori, lemak 9
kalori dan karbohidrat 4 kalori.
Distribusi kalori dalam makanan anak yang dalam
keseimbangan diet (balnced diet) ialah 15% berasal dari protein, 35% dari
lemak, dan 50% dari karbohidrat. Menurut Platt (1961), bila makanan tersebut
diukur nilai gizinya dengan Net Dietary protein calories % atau NDpCals %, maka
sesuatu makanan bernilai cukup (adekuat) sebagai berikut :
V Masa bayi
: 8,0
V Anak 1-3
tahu
: 7,8
V Anak 4-9
tahun
: 5,9
V Masa
remaja
: 8,0
Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500
kalori, dapat menyebabkan kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.
C. NUTRISI UNTUK BAYI DAN
BALITA
1. NUTRISI
UNTUK BAYI 0 – 6 BULAN
A. ASI
EKSLUSIF
satu bentuk rangsang untuk
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi adalah dengan menerapkan
pola asah, asih dan asuh dalam perawatannya sehari-hari, dalam pemberian ASI
juga perlu ditunjang dengan pemenuhan zat-zat gizi yang tepat.
ASI merupakan sumber makanan utama dan
paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. Untuk itu harus diterapkan pola makan
yang sehat agar zat gizi yang dibutuhkan dapat dipenuhi melalui ASI.
ASI eklusif menurut WHO (World Health
Organization) adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu
formula, air putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan lain. Sebelum mencapai
usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi dengan sempurna,
sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain ASI. anjuran pemberian ASI
eksklusif 6 bulan ini dikeluarkan juga oleh The American Dietetic Assosiation
pada bulan oktober 2001 bersamaan dengan diterbitkannya panduan berjudul “ Exclusive
Breastfeeding for 6 month and Breastfeeding with Complementary Foods for at
Least 12 months is the ideal feeding pattern for infants “
B. MAKANAN
BAYI UMUR 6 – 12 BULAN
Dalam usia ini bayi mampu berkomunikasi
meski dalam bentuk sangat sederhana. Berkat pemenuhan zat gizi yang
diperolehnya dari ASI sejalan dengan peningkatan proses tumbuh kembang yang
sedang dijalani, kini ASI saja tidak cukup untuk memenuhi zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuhnya, maka mulai usia ini perlu diperkenalkan beberapa
jenis makanan padat yang disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
S
CONTOH POLA JADWAL
PEMBERIAN MAKANAN
MENJELANG ANAK USIA 1 TAHUN
MENJELANG ANAK USIA 1 TAHUN
Perlu
diketahui, jadwal pemberian makanan ini fleksibel (dapat bergeser, tapi jangan
terlalu jauh)
Pukul 06.00 : Susuq
Pukul 08.00 : Bubur saring/Nasi timq
Pukul 10.00 : Susu/Makanan selinganq
Pukul 12.00 : Bubur saring/Nasi timq
Pukul 14.00 : Susuq
Pukul 16.00 : Makanan selinganq
Pukul 18.00 : Bubur saring /nasi timq
Pukul 20.00 : Susu.q
S
MAKANAN UNTUK PERKEMBANGAN
ANAK USIA 12-18 BULAN
Asupan
zat-zat gizi yang lengkap masih terus dibutuhkan anak selama proses tumbuh
kembang masih terus berlanjut. Zat gizi yang dibutuhkan anak usia 12-18 bulan
ini porsi makanan yang dikonsumsi sekarang ini yang bertambah, sesuai dengan
pertambahan berat tubuhnya dan peniningkatan proses tumbuh kembang yang
terjadi.
Tubuh
anak tetap membutuhkan semua zat gizi utama yaitu karbohidrat, lemak, protein,
serat, vitamin dan mineral. Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung
10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat. Setiap kg berat badan
anak memerlukan asupan energi sebanyak 100 kkal.Asupan lemak juga perlu
ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut
dapat diperoleh antara lain dari minyak dan margarine.
Makanan
memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Oleh
karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini,
antara lain dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan.
Gizi
seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut:
V Agar
kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan sehari-hari sebaiknya terdiri
atas ketiga golongan bahan makanan tersebut.
V Kebutuhan
bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang diperlukannya
secara utuh dalam satu hari. Waktu-waktu yang disarankan adalah:
Q Pagi
hari waktu sarapan.
Q Pukul
10.00 sebagai selingan. Tambahkan susu.
Q Pukul
12.00 pada waktu makan siang.
Q Pukul
16.00 sebagai selingan
Q Pukul
18.00 pada waktu makan malam.
Q Sebelum
tidur malam, tambahkan susu.
Q Jangan
lupa kumur-kumur dengan air putih atau gosok gigi.
Pada
usia balita, anak mulai memiliki daya ingat yang kuat dan tajam, sehingga apa
yang diterimanya akan terus melekat erat sampai usia selanjutnya. Dengan
memperkenalkan anak pada jam-jam makan yang teratur dan variasi jenis makanan,
diharapkan anak akan memiliki disiplin makan yang baik. Pola makan yang baik
semestinya juga mengikuti pola gizi seimbang, yaitu pemenuhan zat-zat gizi yang
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan diperoleh melalui makanan sehari-hari.
Dengan makan makanan bergizi seimbang secara teratur, diharapkan pertumbuhan
anak akan berjalan optimal. Disadari maupun tidak, Anda sedang mengajarkan pola
hidup teratur dan sehat pada anak sejak dini
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan
mental yang pesat, Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental
yang pesat. Pada masa ini otak balita Ibu telah siap menghadapi berbagai
stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar. Ada beberapa
macam nutrisi yang diperluakn untuk pertumbuhan balita diantaranya karbohidrat,
protein, lemak, cairan,vitamin dan zat penting lainnya. Perawat harus mampu
menghitung total energi dan parenteral balita.
B. Saran
Berdasarkan isi dari makalah banyak kekurangan yang
terdapat pada isi yang dijelaskan dan bahasa yang di gunakan penulis sebagian
besar masih teksbook. Hal ini di sebabkan karena kurangnya pemahaman dari
penulis sendiri.
Hendaknya dimasa yang akan datang diharapkan para
penulis dan penerus selanjutnya lebih memahami lagi terhadap materi yang akan
dibuatnya serta dapat menggunakan penulisan yang lebih efektif sehingga lebih
mudah dipahami pembaca.
referensi dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar