STRATEGI PELAYANAN
BIDAN DI KOMUNITAS
Kata Pengantar
Puji
Syukur senantiasa kami kirimkan ke hadirat Allah SWT,yang telah memberikan kami
kesehatan ,kesempatan,dan kemauan hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
.Sholawat dan taslim tak lupa pula kami kirimkan ke junjungan Nabi besar
Muhammad SAW.Nabi yang telah membawa kita kembali ke jalan Allah,hingga kita
dapat menikmati indahnya Dinul Islam .
Kami
mengucapkan bayak terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu
hingga makalah ini dapat terselesaikan .Terlepas dari itu semua ,kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan .Karena itu segala kritik dan
saran yang mendukung guna makalah ini menjadi lebih baik ,sangat kami harapkan.
Akhir
kata ,mohon maaf bila ada kata kata dalam makalah ini yang menynggung perasaan
dosen maupun kawan kawan.Karena kami tidak lepas dari kesalahan
BAB
I
PENDAHULUAN
Bidan
komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah
tertentu.
Kebidanan
komunitas adalah bagian dari kebidanan yang berupa serangkaian ilmu dan
keterampilan untuk memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dan anak yang berada
dalam masyarakat di wilayah tertentu.
Sasaran
kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada di dalam keluarga
dan masyarakat .Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk sosial yang memiliki
budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi ,politik,sosial,budaya,dan
lingkungan sekitarnya
Setiap
petugas kesehatan yang bekerja dimasyarakat perlu memahami masyarakat yang di layaninya
,baik keadaan budaya maupun tradisi setempat sangat menentukan pendekatan yang
di tempuh .Pendekata yang akan digunakan oleh bidan harus memperhatikan
strategi pelayanan kebidanan ,tugas dan tanggung jawab bidan serta
aspekperlindungan hukum bagi bidan di komunitas
.Karena itu,dalam makalah ini akan di paparkan mengenai strategi pelayanan kebidanan komunitas yang terdiri atas tiga yaitu : Pendekatan edukatif dalam peran serta masyarakat, Pelayanan Yang Berorentasi Pada Kebutuhan Masyarakat,dan Menggunakan/Memanfaatkan Fasilitas dan Potensi Yang Ada di Masyarakat.
.Karena itu,dalam makalah ini akan di paparkan mengenai strategi pelayanan kebidanan komunitas yang terdiri atas tiga yaitu : Pendekatan edukatif dalam peran serta masyarakat, Pelayanan Yang Berorentasi Pada Kebutuhan Masyarakat,dan Menggunakan/Memanfaatkan Fasilitas dan Potensi Yang Ada di Masyarakat.
A. PENDEKATAN
EDUKATIF DALAM PERAN SERTA MASYARAKAT.
Pelayanan kebidanan
komunitas dikembangkan berawal dari pola hidup masyarakat yang tidak lepas dari
faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial budaya dll. Sebagian masalah
komunitas merupakan hasil perilaku masyarakat sehingga perlu melibatkan
masyarakat secara aktif. Keberadaan kader kesehatan dari masyarakat sangat
penting untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat terhadap kemampuan yang
mereka miliki.
1. Definisi
a. Secara
umum
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
secara sistematis, terencana dan terarah dengan partisipasi aktif individu,
kelompok, masyarakat secara keseluruhan untuk memecahkan masalah yang dirasakan
masyarakat dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi dan budaya setempat.
b. Secara
khusus
Merupakan model dari pelaksanaan
organisasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat dengan pendekatan
pokok yaitu pemecahan masalah dan proses pemecahan masalah tersebut.
2. Tujuan
pendekatan edukatif
a. Memecahkan
masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang merupakan masalah kebidanan
komunitas.
b. Kembangkan
kemampuan masyarakat, hal ini berbeda dengan memecahkan masalah yang dihadapi
atas dasar swadaya sebatas kemampuan.
3. Strategi
dasar pendekatan edukatif
a. Mengembangkan
provider
Perlu adanya kesamaan persepsi dan sikap
mental positif terhadap pendekatan yang ditempuh serta sepakat untuk
mensukseskan.
Langkah-langkah pengembangan provider
Langkah-langkah pengembangan provider
1) Pendekatan
terhadap pemuka atau pejabat masyarakat.
Bertujuan untuk mendapat dukungan, sehingga dapat menentukan kebijakan nasional atau regional. Bentuknya pertemuan perorangan, dalam kelompok kecil, pernyataan beberapa pejabat yang berpengaruh.
Bertujuan untuk mendapat dukungan, sehingga dapat menentukan kebijakan nasional atau regional. Bentuknya pertemuan perorangan, dalam kelompok kecil, pernyataan beberapa pejabat yang berpengaruh.
2) Pendekatan
terhadap pelaksana dari sektor diberbagai tingkat administrasi sampai dengan
tingkat desa.
Tujuan yang akan dicapai adalah adanya
kesepahaman, memberi dukungan dan merumuskan kebijakan serta pola pelaksanaan
secara makro. Berbentuk lokakarya, seminar, raker, musyawarah.
3) Pengumpulan
data oleh sektor kecamatan/desa
4) Merupakan
pengenalan situasi dan masalah menurut pandangan petugas/provider. Macam data
yang dikumpulkan meliputi data umum , data khusus dan data perilaku.
b. Pengembangan
masyarakat
Pengembangan masyarakat adalah
menghimpun tenaga masyarakat untuk mampu dan mau mengatasi masalahnya sendiri
secara swadaya sebatas kemampuan. Dengan melibatkan partisipasi aktif
masyarakat untuk menentukan masalah, merecanakan alternatif, melaksanakan dan
menilai usaha pemecahan masalah yang dilaksanakan. Langkah– langkahnya meliputi
pendekatan tingkat desa, survei mawas diri, perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian serta pemantapan dan pembinaan
B. PELAYANAN
YANG BERORIENTASI PADA KEBUTUHAN MASYARAKAT.
Proses dimana
masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan dan tentukan prioritas dari
kebutuhan tersebut serta mengembangkan keyakinan masyarakat untuk berusaha
memenuhi kebutuhan sesuai skala prioritas berdasarkan atas sumber – sumber yang
ada di masyarakat sendiri maupun berasal dari luar secara gotong royong.
Terdiri dari 3 aspek penting meliputi proses, masyarakat dan memfungsikan
masyarakat.
Terdiri dari 3 jenis
pendekatan :
1. Specifict
Content Approach
Yaitu pendekatan perorangan atau
kelompok yang merasakan masalah melalui proposal program kepada instansi yang
berwenang.
Contoh : pengasapan pada kasus DBD
2. General
Content objektive approach
3. Yaitu
pendekatan dengan mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang kesehatan dalam
wadah tertentu.
Contoh : posyandu meliputi KIA,
imunisasi, gizi, KIE dsb.
4. Proses
Objective approach
5. Yaitu
pendekatan yang lebih menekankan pada proses yang dilaksanakan masyarakat
sebagai pengambil prakarsa kemudian dikembangkan sendiri sesuai kemampuan.
6. Contoh
: kader
C. MENGGUNAKAN
ATAU MEMANFAATKAN FASILITAS DAN POTENSI YANG ADA DI MASYARAKAT.
Masalah kesehatan
pada umumnya disebabkan rendahnya status sosial – ekonomi yang akibatkan
ketidaktahuan dan ketidakmampuan memelihara diri sendiri (self care) sehingga
apabila berlangsung terus akan berdampak pada status kesehatan keluarga dan
masyarakat juga produktivitasnya.
1. Definisi
a. Usaha
membantu manusia mengubah sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan
kemampuan orang, berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya.
b. Pengembangna
manusia yang tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia
mengontrol lingkungannya.
2. Langkah
– langkah
a. Ciptakan
kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan
b. Tingkatkan
mutu potensi yang ada
c. Usahakan
kelangsungan kegiatan yang sudah ada.
d. Tingkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
3. Prinsip
- prinsip dalam mengembangkan masyarakat
a. Program
ditentukan oleh atau bersama masyarakat.
b. Program
disesuaikan dengan kemampuan masyarakat.
c. Dalam
pelaksanaan kegiatan harus ada bimbingan, pengarahan, dan dorongan agar dari
satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya.
d. Petugas
harus bersedia mendampingi dengan mengambil fungsi sebagai katalisator untuk
mempercepat proses.
4. Bentuk
- bentuk program masyarakat
a. Program
intensif yaitu pengembangan masyarakat melalui koordinasi dengan dinas terkait/kerjasama
lintas sektoral.
b. Program
adaptif yaitu pengembangan masyarakat hanya ditugaskan pada salah satu
instansi/departemen yang bersangkutan saja secara khusus untuk melaksanakan
kegiatan tersebut/kerjasama lintas program
c. Program
proyek yaitu pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha – usaha terbatas di
wilayah tertentu dan program disesuaikan dengan kebutuhan wilayah tersebut.
Referensi :
Bidan Menyongsong
Masa Depan, PP IBI. Jakarta.
Behrman. Kliegman.
Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak (Nelson Textbook of Pediatrics). EGC.
Jakarta.
Depkes. (2007).
Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa Siaga.
Depkes. Jakarta.
Konggres Obtetri dan
Gynecologi Indonesia XII. (2003). Forum Dokter Bidan. Yogyakarta.
Soetjiningsih.
(1998). Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar