Sabtu, 14 April 2012

kohort bayi


Kohort Bayi
1.   Pengertian
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan bayi, termasuk neonatal.
a.     Register kohort bayi
Merupakan sumber data pelayanan kesehatanbayi, termasuk neonatal.
b.     Register kohort balita
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan sampai dengan 5 tahun
Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat.
Bersama-sama dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil, ibu bersalin, neonatal, bayi dan balita dapat diIakukan. Dengan mendata seluruh ibu hamil yang ada di suatu komunitas tanpa terIewatkan yang dilakukan oleh kader dan dukun bayi kemudian bidan desa memasukan seluruh data ibu hamil ke dalam kohort yang telah disediakan di Pusesmas, sehingga data yang ada di desa pun dimiliki puskesmas.
Dengan Puskesmas juga memiliki data dasar, bidan desa dan Puskesmas dalam hal ini bidan puskesmas dan timnya dapat memonitor dan mengikuti setiap individu yang ada didaerah tersebut.
Dengan puskesmas memiliki seluruh data ibu hamil dan bidan desa memberikan pemeriksaan seluruh ibu hamil tanpa melihat apakah ibu hamil lersebut mempunyai faktor resiko atau tidak, sehingga dapat menyelamatkan jiwa ibu dan anak yang dikandung.
2.       Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu yang terdeteksi di rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan
3.       Cara pengisian kohort bayi
Kolom
1.    Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nornor urut ibu pada register kohort ibu.
2.    Disi nomor indeks dari Family Folder
3.    sd 7 jelas
8.    Diisi angka berat bayi lahir dalam gram sd 10 diisi tanggal pemeriksaan neonatal oleh tenaga kesehatan
11.     Diisi tanggal pemeriksaan post neonatal oleh petugas kesehatan
12.     sd 23 Diisi hasil penimbangan bayi dalam kg dan rambu gizi yaitu :
ü N = naik
ü T = turun
ü R = Bawah garis titik - titik (BGT)
BGM = Bawah garis merah
23.    sd 35 Diisi tanggal bayi tersebut mendapat immunisasi
36.    Diisi tanggal bayi ditemukan meninggal.
37.    Diisi penyebab kematian bayi tersebut
38.    Diisi bila bayi pindah atau ada kolom yang perlu keterangan.
4.        Cara Pengisian Register Kohort Balita
Kolom
1.     Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disestiaikan dengan nomor urut ibu pada register kohort ibu
2.     Disi nomor indeks dari Family Folder
3.     sd 7 jelas
8.     sd 31 dibagi 2, diisi hasil penimbangan dalam kg dan rambu gizi
32.                      sd 35 diisi tanggal pcmberian vit A bulan februari dan Agustus
36.                      Diisi tanggal bila ditemkan sakit
37.                      Diisi penyebab sakit
38.                      Diisi tanngal meninggal
39.                      Diisi sebab meninggal
40.                      Diisi tanggal bila ditemukan kelainan tumbuh kembang
41.                      Diisi jenis kelainan tumbuh kembang.
42.                      Diisi bila ada kcterangan penting tentang balita tersebut.
Setiap bulan data di kohort di rekap kedalam suatu laporan yang disebut dengan PWS KIA atau Pemantauan wilayah setempat yaitu alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah (puskesmas kecamatan) secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah.
Penyajian PWS-KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi dan komunikasi kepada sektor terkait, khususnya Pamong setempat yang berperan dalam pendataan dan penggerakan sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA dan membantu memecahkan masalah nonteknis, sehingga semua masalah ibu hamil dapat tertangani secara memadai, yang pada akhimya AKI dan AKB akan turun sesuai harapan

Referensi :
Behrman. Kliegman. Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak (Nelson Textbook of Pediatrics). EGC. Jakarta.
Depkes. (2007). Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa Siaga. Depkes. Jakarta.
Depkes RI. (2007) Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pusat Promosi Kesehatan.




Tidak ada komentar: