Sabtu, 14 April 2012

kehamilan tidak diinginkan



                                          
KATA PENGANTAR

Puji syukur   saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniannya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Konsep Kebidanan” dalam hal ini saya mengambil materi “Pandangan Konsep Kebidanan Tentang Kehamilan Yang Tidak Diinginkan” ini dengan baik dan lancar.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan dukungan  dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.

Penulis menyadari  bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempura. Oleh karena itu penulis mengharapkan partisipasi dari berbagai pihak khususnya pembaca dalam bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun yang sangat saya harapkan.


                                                                                    Cilacap, Februari 2011



                                                                                             Penulis



i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................ii
BAB I             PENDAHULUAN....................................................................1
A.                Latar Belakang .............................................................1-2
B.                 Identifikasi Masalah .....................................................3
C.                 Rumusan Masalah ........................................................3
D.                Tujuan ..........................................................................
E.                 Manfaat .......................................................................
BAB II                        KAJIAN TEORI ....................................................................
                        Pengertian KTD ...................................................................4
                        Penyebab ...............................................................................4-5
                        Kerugian dan Bahaya ...........................................................5
                        Akibat ................................................................................6
                        Solusi ....................................................................................6
                        Pencegahan ...........................................................................6
                        Strategi untuk mengurangi kehamilan remaja ........................6-7
                        Dampak aborsi ......................................................................7
BAB III          TINJAUAN KASUS .............................................................8
BAB IV          PEMBAHASAN ...................................................................9
BAB V            PENUTUP ............................................................................10
A.                Kesimpulan ................................................................10
B.                 Saran  ........................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................iii








ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.                LATAR BELAKANG
            Masa remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Pada masa ini terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder,    tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan kognitif dan psikologis. Peristiwa yang penting semasa remaja adalah pubertas, yaitu perubahan morfologis dan fisiologis yang pesat dari masa anak-anak ke masa dewasa, termasuk maturasi sistem reproduksi (IPD UI, 2007).
             Remaja atau adolescene berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”, istilah ini mencakup kematangan social, emosional, dan fisik (Rahmawati (2006) dalam Pranoto (2009). Istilah yang lebih langsung kepada remaja yaitu kaum muda adalah mereka yang berumur 15-24 tahun (Waspodo, 2005). Menurut Lembaga Demografi UI, penelitian tahun 2002-2003  tentang kesehatan reproduksi, jumlah remaja yang berusia 15-24 tahun mencakup 20% penduduk Indonesia (Arma, 2007).      
            Pada masa remaja, banyak remaja mengalami perubahan baik secara fisik maupun secara psikologis, sehingga mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku, seperti mulai memperhatikan penampilan diri, mulai tertarik dengan lawan jenis, berusaha menarik perhatian dan muncul perasaan cinta, yang kemudian akan timbul dorongan seksual (Imran (2000) dalam Adnani  dan Citra  (2009).  Saat ini, banyak remaja kurang mendapatkan penerangan mengenai kesehatan reproduksi. Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangat rendah. Hanya 17,1% perempuan dan 10,4% laki-laki mengetahui secara benar tentang masa subur dan resiko kehamilan (BKKBN, 2008). Sebagai akibat dari kurangnya informasi mengenai kesehatan reproduksi, resiko terjadinya Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD), abortus, dan infeksi menular seksual akan meningkat.          
           Dilaporkan bahwa 80 % laki-laki dan 70 % perempuan melakukan hubungan seksual selama masa pubertas dan 20 % dari mereka mempunyai 4 atau lebih pasangan (Pangkahila, 2007) .
1
            Kehamilan dan persalinan akan membawa resiko morbiditas dan mortalitas yang lebih besar pada remaja dibandingkan pada wanita yang telah berusia 20 tahun. Hasil studi Pusat Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)  pada tahun 2000-2003 menyatakan sekitar 30% dari 37.000 kasus perempuan yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan adalah remaja (Adnani dan Citra, 2009). Banyak survey yang telah dilakukan di negara-negara berkembang menunjukkan bahwa hampir 60% kehamilan pada wanita usia 20 tahun adalah kehamilan yang tidak diinginkan (ICOMP (1997) dalam PATH (2000) ).   Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja sering kali berakhir dengan aborsi. Para ahli memperkirakan bahwa kasus aborsi di Indonesia adalah sekitar 2,4 jiwa per tahun dan sekitar 700 ribu diantaranya dilakukan oleh para remaja (BKKBN, 2001). Salah satu penyumbang kematian ibu adalah penanganan kehamilan yang tidak diinginkan melalui aborsi yang tidak aman, sehingga sering menimbulkan kematian.         
            Di Indonesia, dilihat dari berbagai laporan, menunjukkan bahwa kelompok umur yang paling banyak menderita Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah kelompok umur muda. Remaja merupakan kelompok yang berisiko untuk terkena IMS melalui kontak heteroseksual, 1 dari setiap 20 remaja tertular IMS, dan persentase tertinggi terjadi pada usia 15-24 tahun (Azhari , 2002). 
            Jika di satu sisi kecenderungan remaja untuk melakukan berbagai tindakan yang membahayakan kesehatan mereka sendiri semakin meningkat, namun di sisi lain ternyata pengetahuan para remaja itu sendiri mengenai aspek kesehatan reproduksi yang harus mereka miliki sangatlah rendah, sehingga remaja perlu untuk diberikan pendidikan mengenai kesehatan reproduksi. Pendidikan reproduksi yang dimaksud adalah memberikan informasi kepada remaja sehingga para remaja tahu bagaimana cara menghindari terjadinya hubungan seksual sebelum waktunya dan membentuk remaja yang mempunyai sikap dan perilaku seksual yang sehat dan bertanggung jawab (Imran (2000) dalam Adnani dan Citra  (2009) ).
            Oleh karena itu saya mengambil makalah yang berjudul pandangan konsep kebidanan tentang kehamilan yang tidak diinginkan.


2
B.                 IDENTIFIKASI MASALAH
Sekarang ini banyak remaja yang belum  mengetahui pentingnya reproduksi dan pengetahuannya masih kurang, sehingga mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan dan banyak munculnya aborsi.

C.                 RUMUSAN MASALAH
1.            Apa yang dimaksud dengan KTD?
2.            Apa penyebab KTD?
3.            Apa  saja kerugian dan bahaya KTD pada remaja?
4.            Bagaimana  solusi dari KTD?
5.            Bagaimana cara pencagahan KTD?

D.                TUJUAN
1.            Tujuan Umum
         Untuk mengetahui akibat dari kehamilan yang tidak diinginkan
2.            Tujuan Khusus
a.                   Untuk Mengetahui penyebab kehamilan yang tidak diinginkan
b.                  Untuk mengetahui pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan

E.                 MANFAAT
1.            Bagi mahasiswa
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan kesehatan reproduksi dan menambah wawasan mengenai kesehatan reproduksi.
2.      Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penulis serta tambahan yang sangat berharga dalam penerapan  Asuhan Kebidanan.
3.            Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada remaja khususnya mengenai kesehatan reproduksi dan masalah-masalah kesehatn reproduksi.


3

BAB II

KAJIAN TEORI

Pengertian KTD
Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan yang karena suatu sebab, yang  keberadaannya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua calon orang tua bayi tersebut. KTD disebabkan oleh faktor kurangnya pengetahuan yang lengkap dan benar mengenai proses terjadinya kehamilan dan metode pencegahan kehamilan akibat terjadinya tindak perkosaan dan kegagalan alat kontrasepsi.
Kehamilan yang tak diinginkan dapat dialami oleh pasangan yang belum menikah maupun pasangan yang sudah menikah, remaja, pasangan muda, ibu - ibu setengah baya, bahkan akseptor KB pun, golongan atas, menengah maupun golongan bawah. Orang yang mengalami KTD secara langsung adalah wanita. Sebagian besar dari mereka mengambil keputusan dengan pengguguran kandungannya (aborsi). Karena sampai saat ini aborsi di Indonesia masih merupakan sesuatu yang tidak legal, banyak dari pasangan - pasangan yang mengalami KTD mengambil jalan aborsi dengan cara yang tidak aman.
Aborsi tidak aman ini dilakukan oleh tukang urut, dukun pijat, dukun beranak yang sangat berbahaya karena penolongnya tidak terlatih atau berkompeten, dilakukan di tempat yang tidak higienis, peralatan medis tidak tersedia dan tidak memenuhi standar minimal, serta metode atau prosedur tindakan aborsi yang dilakukan sangat berbahaya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara medis. Akibatnya adalah kematian wanita akan menjadi salah satu risiko yang didapat dari tindakan aborsi tidak aman tersebut.

Faktor penyabab KTD pada remaja:
1.            Karena kurangnya pengetahuan yang lengkap dan benar mengenai proses terjadinya kehamilan, dan metode-metode pencegahan  kehamilan. Hal ini bisa terjadi pada remaja yang belum menikah maupun yang sudah menikah. KTD akan semakin memberatkan remaja perempuan jika pasangannya tidak bertanggung jawab atas kehamilan yang terjadi.
4
2.            Kehamilan yang tidak diinginkan bisa terjadi akibat tindak perkosaan.
Dalam hal ini meskipun remaja putri memiliki pengetahuan yang cukup, tetapi ia tidak bisa menghindarkan diri dari tindakan seksual yang  dipaksakan terhadapnya, sehingga bisa dipahami jika ia tidak menginginkan kehamilannya.
3.            Kehamilan yang tidak diinginkan bisa terjadi pada remaja yang telah
menikah dan telah menggunakan cara pencegahan kehamilan tetapi tidak berhasil (kegagalan alat kontrasepsi).
4.            Kurangnya pendidikan tentang kesehatan reproduksi
5.            Pengaruh media informasi
6.            Tidak memakai alat kontrasepsi saat berhubungan intim
7.            Semakin longgarnya norma-norma dan nilai-nilai budaya agama serta kurangnya pengawasan orang tua baik di rumah maupun di sekolah.


Kerugian dan bahaya KTD pada remaja.
1.            Karena remaja atau calon ibu merasa tidak ingin dan tidak siap untuk hamil maka ia bisa saja tidak mengurus dengan baik kehamilannya. Yang seharusnya ia mengkonsumsi minuman, makanan, vitamin yang bermanfaat bagi pertumbuhan janin dan bayi nantinya bisa saja hal tersebut tidak dilakukannya. Begitu pula ia bisa menghindari kewajiban untuk  melakukan pemeriksaan teratur pada bidan atau dokter. Dengan sikap-sikap tersebut di atas sulit dijamin adanya kualitas kesehatan bayi yang baik.
2.            Sulit mengharapkan adanya perasaan kasih sayang yang tulus dan kuat dari ibu yang mengalami KTD terhadap bayi yang dilahirkannya nanti. Sehingga masa depan anak mungkin saja terlantar.
3.            Mengakhiri kehamilannya atau sering disebut sebagai aborsi. DiIndonesia aborsi dikategorikan sebagai tindakan ilegal atau melawan hukum. Karena tindakan aborsi adalah ilegal maka sering dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan karenanya dalam banyak kasus jauh dari jaminan kesehatan (unsafe)

5
Akibat KTD :
1.            Meningkatnya aborsi (jalan tengah penyelesaian masalah)
2.            Tekanan mental
3.            Pengucilan oleh masyarakat (psiko-sosial)

Solusi
1.            Pendidikan seks bagi remaja
2.            Pendidikan seks di sekolah (penyuluhan menggunakan media power point/internet)
3.            Mengembangkan  ketakwaan
4.            Konseling oleh orang tua, sekolah, maupun teman sebaya


Pencegahan KTD
1.            Cara yang paling efektif adalah tidak melakukan hubungan seksual sebelum nikah.
2.            Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti OR, seni dan keagamaan.
3.            Hindari perbuatan-perbuatan yang akan menumbulkan dorongan seksual, seperti meraba-raba tubuh pasangannya dan menonton video porno.
4.            Memperoleh informasi tentang manfaat dan penggunaan alat-alat kontrasepsi.
5.            Mendapatkan keterangan tentang kegagalan alat kontrasepsi dan cara penggunaanya.

Strategi untuk mengurangi kehamilan remaja
1.            Mengurangi Kemiskinan
Angka kehamilan remaja paling tinggi terdapat di daerah-daerah yang keadaan sosial ekonominya kurang. Strategi yang menurunkan kemiskinan dan memperbaiki prospek sosial ekonomi keluarga muda ini besar kemungkinannya akan menurunkan angka kehamilan remaja.


6

2.            Memperbaiki penyediaan kontrasepsi
Layanan yang menawarkan kontrasepsi sebaiknya disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan kaum muda, disertai ekspansi lokal fasilitas-fasilitas yang ditujukan bagi mereka. Kontrasepsi darurat harus lebih mudah diperoleh, dan para remaja harus diberi tahu mengenai pengggunaannya.Harus disediakan suatu layanan terpadu yang menawarkan layanan kesehatan umum dan seksual bagi kaum muda, dan layanan tersebut harus diberitahukan secara luas.
3.            Mengincar kelompok beresiko tinggi
Kelompok-kelompok tertentu kaum muda lebih besar kemungkinannya hamil pada usia remaja, sehingga mereka dapat dipilih untuk menjadi sasaran. Kelompok ini mungkin mencakup remaja yang diasuh oleh negara, remaja yang tidak memiliki rumah, remaja yang tinggal dilingkungan yang sosial ekonominya lemah, dan remaja yang mereka sendiri adalah anak dari orangtua remaja.
4.            Meningkatkan pendidikan
Pendidikan seks di sekolah berperan penting dalam menurunkan kehamilan remaja. Program pendidikan seks lebih besar kemungkinannya berhasil apabila terdapat pendekatan terpadu antara sekolah dan layanann kesehatan.


Apa dampak aborsi?
Aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan dan  keselamatan. Aborsi yang dilakukan secara  sembarangan yaitu oleh mereka yang tidak terlatih untuk melakukan hal tersebut dapat berdampak pada kematian bagi ibu hamil. Perdaharan yang terus menerus serta infeksi yang terjadi setelah tindakan aborsi merupakan sebab utama kematian wanita yang melakukan aborsi. Di samping itu aborsi juga berdampak pada kondisi psikologis. Perasaan bersalah seringkali menghantui pasangan khususnya wanita setelah mereka melakukan tindakan aborsi.
Oleh karena itu konseling mutlak diperlukan kepada pasangan sebelum mereka memutuskan untuk melakukan tindakan aborsi. Tindakan aborsi harus diyakinkan merupakan tindakan terakhir jika alternative lain sudah tidak dapat diambil.

7
BAB II

TINJAUAN KASUS

Seorang mahasiswa mengaku telat datang bulan sudah lebih dari 2 bulan, ternyata dia hamil, tanpa sepengetahuan orang tuanya. Tetapi kehamilannya itu tidak diinginkan karena tidak ada yang mengakuinya. Kemudian wanita itu datang kebidan bermaksud untuk menggugurkan kehamilannya. Bidan memberikan konseling kepada wanita itu untuk tidak menggugurkan kehamilannya, karena dapat membahayakan dirinya dan janinnya. Bidan juga memberikan pendidikan tentang seks dan kesehatan reproduksi. Dan bidan menyarankan kepada wanita itu untuk memberitahukan tentang kehamilannya kepada orang tuanya.  Bidan juga memberikan konseling kepada anggota keluarganya supaya keluarganya mengerti dan memperhatikan tentang kondisinya sekarang.
















8
BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan data diatas antara teori dan kasus dilapangan sama, tetapi masih banyak wanita yang melakukan seks diluar nikah, sehingga mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan dan munculnya aborsi. Banyak wanita yang meninggal karena melakukan aborsi  yang tidak aman. Seharusnya bidan lebih memberikan penyuluhan tentang pendidikan seks kepada remaja dan orangtua juga harus  membekali anaknya tentang pendidikan seks dan pengetahuan tentang reproduksi kesehatan.























9
BAB V

PENUTUP

A.                KESIMPULAN
Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan yang karena suatu sebab, yang  keberadaannya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua calon orang tua bayi tersebut. KTD disebabkan oleh faktor kurangnya pengetahuan yang lengkap dan benar mengenai proses terjadinya kehamilan dan metode pencegahan kehamilan akibat terjadinya tindak perkosaan dan kegagalan alat kontrasepsi.

B.                 SARAN
1.      Kepada setiap remaja agar mempunyai pengetahuan dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan agar mereka dapat terhindar dari masalah-masalah pada remaja, contohnya KTD dan aborsi
2.      Kepada setiap orang tua diharapkan dapat selalu mengontrol apa saja kegiatan anak-anak mereka, baik didalam maupun diluar rumah, serta selalu menyediakan waktu untuk dapat berdiskusi tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh sang anak.
3.      Kepada petugas kesehatan untuk memberikan pembinaan bagi remaja yang bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan prilaku hidup sehat bagi remaja, memberi pelayanan kontrasepsi, disamping menangani masalah yang ada pada remaja tersebut
                                                                                                                  








10
DAFTAR PUSTAKA

4.                 http://www.scribd.com/doc/35350463/KEHAMILAN
                                                                                             

















iii

Tidak ada komentar: