KATA PENGANTAR
Puji
Syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah Nya, dan menberikan kesehatan , kesempatan, dan kemauan
hingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam tak lupa
pula penulis panjatkan ke junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita kembali ke jalan
Allah SWT, hingga kita dapat menikmati indahnya Dinul Islam. Makalah ini berisi
tentang pelanggaran kode etik kebidanan3 Terlambat yang dapat meningkatkan
Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Penulis
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
membantu memberikan bimbingan, masukan, dan dukungan dalam pembuatan makalah
ini sehingga dapat di selesaikan dengan tepat waktu. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Uti
Lestari, S.Si.T, Direktur Akbid Graha Mandiri Cilacap
2. Wiwit
Desi Intarti, M.Keb, selaku pembimbing
3. Para
orang tua yang tanpa henti memberikan doa dan dukungannya kepada saya
4. Teman-teman
seperjuangan yang selalu memotivasi saya
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
oleh karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
partisipasi dari berbagai pihak khususnya pembaca dalam bentuk kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan serta kesempurnaan tugas dan karya penulis
selanjutnya.
Cilacap,
februari 2011
Suratmi
DAFTAR ISI
HALAMAN AWAL
KATA PENGANTAR………………………………… 1
DAFTAR ISI…………………………………………... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang…………………………………. 3
B. Identifikasi
Masalah……………………………. 3
C. Rumusan
Masalah……………………………… 4
D. Tujuan
Penulisan……………………………….. 4
E. Manfaat
Penulisan……………………………… 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian……………………………………… 6
B. Penyebab………………………………………. 6
C. Faktor
– faktor …………………………………. 7
D. Penanganan…………………………………….. 9
BAB III TINJAUAN KASUS………………………… 11
BAB IV PEMBAHASAN KASUS…………………… 12
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………. 13
B. Saran…………………………………………… 13
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………..… 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR
BELAKANG
Pemantauan
secara dini bagi wanita hamil memang hal yang harus diperhatikan untuk dapat
mengetahui setiap kali ada permasalahan yang timbul. Derajat kesehatan ibu dan
anak di Indonesia masih belum memuaskan. Angka kematian ibu dan angka kematian
bayi masih tinggi. Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin
adalah masalah besar di negara berkembang, menurut laporan UNICEF di negara
miskin sekitar 25% - 50% kematian wanita usia subur disebabkan karena komplikasi
kehamilan, kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama kematian ibu
karena tidak semua kehamilan berakhir dengan persalinan yang berlangsung
normal. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa lebih dari 90 % kematian ibu
disebabkan komplikasi obstetri. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami
keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan kehidupan
ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai. Indonesia menempatkan
penurunan AKI sebagai program prioritas mengingat kira-kira 90% kematian ibu
terjadi di saat sekitar persalinan dan kira-kira 95% penyebab kematian ibu
adalah komplikasi obstetric. Memperhatikan AKI dan AKB dapat dikemukakan bahwa
:
1. sebagian
besar kematian ibu dan perinatal terjadi saat pertolongan pertama
2. tejadinya
tiga terlambat pada kehamilan
3. pendidikan
masyarakat yang rendah cenderung memilih pemeliharaan kesehatan secara
tradisional (Manuaba, 1998).
Oleh
karena keadaan tersebut saya mengambil makalah dengan judul ” Tiga Terlambat
Yang Dapat Mengakibatkan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi
(AKB ).
B.
IDENTIFIKASI MASALAH
Dengan
adanya masalah Tiga Terlambat Yang Dapat Meningkatkan Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematia Bayi Bidan seharusnya melakukan identifikasi untuk menangani
masalah tersebut. Tiga Terlambat biasanya disebabkan oleh keadaan kesehatan ibu
hamil, ibu hamil melahirkan dirumah dan Fasilitas kesehatan di daerah pedesaan
terisolasi karena kurangnya infrastruktur dan komunikasi. Kebijakan Departemen
kesehatan mempercepat penurunan AKI dan AKB adalah dengan mengupayakan agar
setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan dan pelayanan
obstetri sedekat mungkin pada ibu hamil.
C.RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
uraian masalah dari latar belakan :
1. Kenapa
Tiga Terlambat yang mengakibatkan AKI dan AKB bisa terjadi ?
2. Apa
penyebab Tiga Terlambat yang mengakibatkan AKI dan AKB ?
3. Kapan
Terjadinya Tiga Terlanbat yang mengakibatkan AKI dan AKB ?
4. Siapa
yang berperan dalam mengatasi Tiga Terlambat yang mengakibatkan AKI dan AKB ?
5. Apa
yang harus dilakukan untuk menangani Tiga Terlambat ?
D. TUJUAN PENULISAN
1.
Tujuan
Umum
o
Untuk mengetahi faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya Tiga Terlambat yang mengakibatkan AKI dan AKB
2.
Tujuan
Khusus
o
Mendeskripsikan tentang penyebab
terjadinya Tiga Terlambat yang mengakibatkan AKI dan AKB
o
Mendeskripsikan pencegahan kematian
dengan mengurangi Tiga Terlambat
E.
MANFAAT PENULISAN
a.
Manfaat
Bagi Mahasiswa Kebidanan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan mahasiswa jurusan kebidanan
b.
Manfaat
Bagi Penulis
Menambah pengetahuan
penulis tentang Tiga Terlambat yang mengakibatkan AKI dan AKB
c.
Manfaat
Bagi Masyarakat
Dengan adanya penulisan
ini ibu hamil dapat termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap yang
positif, sehingga dapat menekan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian
Bayi ( AKB ) serta meningkatkan kesehatan.
d.
Manfaat
Bagi Institusi Pendidik
Sebagai bahan tambahan bacaan di
perpustakaan Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.PENGERTIAN
Tiga Terlambat yaitu suatu keadaan dimana ibu hamil
Terlambat mengenal tanda bahaya, Terlambat dalam mengambil keputusan untuk
mencari Pertolongan, dan Terlambat dalam mengirim, dan menerima perawatan yg
sesuai di fasilitas kesehatan.
Pada Tiga Terlambat :
Pertama, terlambat
mengenal tanda bahaya misalnnya kelainan atau penyakit pada ibu hamil.
“Kebanyakan disebabkan oleh taraf pendidikan yang rendah.
Kedua, terlambat
mengambil keputusan dalam mencari pertolongan, yang akhirnya terlambat menuju
kerumah sakit.
Ketiga, terlambat
mengirim dan menangani. ”Karena sudah terlambat sampai di tempta rujukan,
kondisi ibu sudah makin melemah. Ditambah lagi bila sesampainya disana,
fasilitasnya kurang lengkap atau tenaga medisnya kurang. Akhirnya benar-benar
terlambat ditangani.
B.PENYEBAB
Penyebab masalah tingginya AKI dan AKB di Indonesia
ada dua yaitu penyebab langsung dan tidak langsung.
Penyebab langsung sekitar 50 % AKI terjadi oleh pendarahan waktu hamil, 13%
terjadi eklampsia atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat hamil,
komplikasi abortus, saat persalinan misalnya
partus lama serta sesudah persalinan (nifas) misalnya
infeksi, atonia uteri. Beberapa penyebab
tidak langsung terbagi dalam tiga T
yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat ke tempat rujukan serta
terlambat memberi pertolongan di tempat rujukan.
Untuk
kematian bayi sebagian besar terjadi pada waktu baru saja lahir atau neonatal
sampai usia satu bulan. Pada waktu baru saja lahir atau disebut neonatal
misalnya asfiksia, berat badan lahir rendah, tetanus neonatorum, masalah
pemberian minum, infeksi dan gangguan darah. Sampai usia bayi menginjak satu
bulan misalnya diare.
Dan
dalam kontek situasi tersebut, alasan perempuan mengalami keterlambatan
tersebut yaitu karendakam hal ini pembuatan keputusan tidak berada di tangan
wanita atau ibu hamil.
C.FAKTOR – FAKTOR TIGA TERLAMBAT
Keterlambatan ibu hamil
mendapatkan pelayanan perinatal juga disebabkan oleh faktor sosial
ekonomi masyarakat seperti pendidikan, pendapatan, pengambilan keputusan,
jarak, biaya dan birokrasi rumah sakit.
Dari beberapa faktor tersebut
di atas, tingkat pendidikan merupakan faktor yang sangat berperan dalam
pemilihan penolong persalinan, karena tingkat pendidikan dapat menunjukkan
tingkat status kesehatan seseorang (Basov, 2002: 2; Folland, et al,
2001: 116). Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar kepedulian
terhadap kesehatan. Dengan pendidikan yang baik
memberikan pada wanita kekuasaan dan kepercayaan diri untuk
mengambil tanggung jawab atas wanita itu sendiri (Soemanto, 1990).
Beberapa
faktor yang berkaitan dengan Tiga Terlambat :
A.
o
B.
o
o
C.
o
Jarak yang terlampau jauh dan k menyebabkan
ibu hamil memilih persalinan di rumah dengan bantuan dukun,
sehingga apabila mengalami komplikasi saat persalinan tidak segera
mendapatkan pertolongan yang memadai. Hal ini sering menyebabkan kematian
ibu dan bayi.
o
o
o
Rendahnya
cakupan pemeriksaan selama kehamilan, akibat persalinan yang kurang bersih dan
kebiasaan pada ibu-ibu hamil yang belum memenuhi persyaratan medis dan
kesehatan juga menyebabkan tingginya AKI di Indonesia. SDKI 1994 menemukan
kenyataan bahwa sebagian besar persalinan ditolong oleh dukun dan bukan tenaga
kesehatan, dan sebanyak 70,6 % persalinan dilakukan di rumah yang
tidak jarang jauh dari syarat bersih dan sehat.
penyebab lain tingginya kematian ibu karena kurangya Akses Ibu
Bersalin terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang disebabkan
penyebaran tempat pelayanan kesehatan yang belum optimal, kualitas dan efektifitas
pelayanan kesehatan ibu belum memadai, sistem rujukan kesehatan maternal belum
mantap, dan lemahnya manajemen kesehatan di berbagai tingkat, kedudukan wanita
dalam keluarga masih rendah, sosial budaya tidak mendukung.
D.
PENANGANAN
Berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah untuk percepatan penurunan AKI bahkan mengajak peran serta
masyarakat dan LSM salah satunya adalah dengan adanya kebijakan Making
Pregnancy Safer (MPS) dengan 3 Pesan Kunci dan 4 Strategi.
Tiga Pesan Kunci:
o Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan
terampil.
o Setiap komplikasi obsteri dan neonatal ditangani secara adekuat
o Setiap usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi keguguran.
Empat Strategi:
o Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi
baru lahir di tingkat dasar dan rujukan.
o Membangun kemitraan yang efektif.
o Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat.
o Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi
KIA, juga pembiayaan.
Kegiatan yang dilakukan dalam
menurunkan AKI yaitu :
1. Peningkatan
kualitas dan cakupan pelayanan, melalui :
a.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan antara
lain berupa penyediaan tenaga bidan di desa, kesinambungan keberadaan bidan
desa, penyediaan fasilitas pertolongan persalinan pada polindes/pustu dan
puskesmas.
b.
Penyediaan pelayanan kegawat daruratan yang berkualitas
dan sesuai standar, antara lain bidan desa di polindes/pustu, puskesmas PONED
(Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar), Rumah sakit PONEK (Pelayanana
Obstetri Neonatal Emergency Kualitas) 24 jam.
c.
Pemantapan kerjasama lintas program dan sektor, antara
lain dengan jalan menjalin kemitraan dengan pemda, organisasi profesi (IDI,
POGI, IDAI, IBI, PPNI), Perinasia, PMI, LSM dan berbagai swasta.
d.
Peningkatan partisipasi perempuan, keluarga dan
masyarakat, antara lain dalam bentuk meningkatkan pengetahuan tentang tanda
bahaya, pencegahan terlambat 1 dan 2 serta menyediakan buku KIA.
2. Sosialisasi
dan advokasi , melalui penyusunan hasil informasi cakupan program dan data
informasi tentang masalah yang dihadapi daerah sebagai substansi. Kepada para
penentu kebijakan agar lebih berpihak kepada kepentingan ibu dan anak.
Agar kehamilan, persalinan dan nifas berjalan lancar maka diperlukan pelayanan kebidanan dengan standar yang
efektif yaitu suatu standar yang dapat diobservasi dan diukur, realistic, mudah
dilakukan dan dibutuhkan. Maka tugas bidan adalah memberikan asuhan kebidanan
kepada ibu hamil, bersalin dan
nifas serta bayi
baru lahir, bimbingan terhadap
kelompok remaja masa pra perkawinan, pertolongan persalinan, tindakan
pertolongan pertama kegawatan obstetrik, pemeliharaan kesehatan anak balita dan
kelompok wanita dengan gangguan reproduksi, melakukan pergerakan
dan pembinaan peran
serta masyarakat untuk mendukung upaya-upaya kesehatan ibu dan
anak dan untuk mengurangi adanya angka
kematian Ibu dan angka kematian Bayi(Syafrudin, 2007).
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pasangan
pengantin baru, Tn. M dan Ny.N, umur 24 dan 22 tahun. Ny. N akan melahirkan
dirumah terjadi perdarahan, Tn. M bingung mencari pertolongan karena puskesmas jauh
dan kendaraan sulit terjangkau dan tidak adanya biaya karena belum adanya
persiapan. Setelah mendapat kendaraan Ny. N langsung dibawa ke bidan atau
puskesmas. Setelah sampai di puskesmas Ny. N sudah kehabisan banyak darah dan
di Puskesmas tenyata tidak ada stok darah yang sama dengan golongan darah Ny. N
akhirnya bidan menyarankan Tn. M untuk merujuk istrinya ke Rumah Sakit. Karena
Jarak antara Puskesmas dan Rumah Sakit jauh dan kondisi jalan rusak akhirnya
sebelum sampai di Rumah sakit Ny. N meninggal di perjalanan.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Menekan
pada keadaan Tiga Terlambat yang mengakibatkan angka kematian ibu ( AKI ) dan
angka kematian bayi ( AKB ). Para wanita terutama pada Ibu hamil harus secara
dini mempelajari akibat – akibat dari tiga terlambat.
Berkaitan
dengan teori dan penerapan kasus tersebut Sebagai seorang bidan sebaiknya melakukan
tindakan untuk mengurangi adanya atau
banyaknnya angka kematian ( AKI ) dan angka kematian bayi ( AKB ).Yang ada
didesa – desa atau tempat – tempat yang begitu jauh dari puskesmas atau rumah
sakit yang memiliki fasilitas memadai.
Dan
diusahakan untuk pemerintah juga harus dapat memberikan Kebijakan kepada
masyarakat untuk menurunkan angka kematian ibu yaitu dengan mendekatkan
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas. Melalui berbagai
upaya antara lain peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan kemampuan
petugas serta melalui dukungan dan kemitraan berbagai pihak untuk menekan peningkatan
kematian ibu dan bayi.
Sedangkan
keluarga dan masyarakat juga harus mempunyai kesiapan dalam menghadapi
persalinan bila adanya kegawat daruratan yang terjadi pada ibu hamil tersebut (
dana, transportasi, donor darah). Dengan adanya hal semacam ini, kita
semua, bidan, masyarakat, keluarga bisa mengurangi terjadinya Angka Kematian
Bayi ( AKI ) dan Angka Kematian Ibu ( AKI ).
BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Tiga
Terlambat yaitu Terlambat mengenal tanda bahaya, Terlambat dalam mengambil
keputusan untuk mencari Pertolongan, dan Terlambat dalam mengirim, dan menerima
perawatan yg sesuai di fasilitas kesehatan. Sebaiknya seorang bidan dapat
mengantisipasi terjadinya Tiga Terlambat agar dapat mengurangi terjadinya AKI
dan AKB. Sedangkan
keluarga dan masyarakat juga harus mempunyai kesiapan dalam menghadapi
persalinan bila adanya kegawat daruratan yang terjadi pada ibu hamil tersebut (
dana, transportasi, donor darah).
B.KRITIK
DAN SARAN
o
Sebaiknya seorang bidan melakukan asuhan
pada ibu hamil terkait dengan adanya Tiga Terlambat yang mengakibatkan AKI dan
AKB
o
Bagi Ibu - ibu yang hamil hendaknya
memeriksakan dirinya secara rutin minimal 4 kali selama kehamilan agar bisa
dideteksi secara dini bila ada kelainan pada janinnya.
o
Bagi petugas kesehatan agar senantiasa
meningkatkan Pengetahuan dan keterampilannya untuk menurunkan angka mortalitas
dan morbiditas Ibu dan anak .
DAFTAR PUSTAKA
2. http://putrikusumawardhani.wordpress.com/Akses
dan Pemanfaatan Fasilitas dan Pelayanan Kesehatan pada Perempuan Miskin
3. http://www.gemari.or.id/file/edisi78/gemari7835.PDF
9. promkes.depkes.go.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar